PIKIRAN RAKYAT – Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, para pakar pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) meluncurkan buku bertajuk "Pendidikan Menuju Indonesia Emas".
Buku tersebut diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi para pengambil keputusan dalam mempersiapkan Indonesia menuju era Indonesia Emas pada 2045.
Buku setebal 3.000 halaman itu merupakan karya 91 penulis yang sebagian besar merupakan akademisi UPI.
Baca Juga: Dewan Segera Bentuk Pansus Gugus Tugas Covid-19
Rektor UPI Asep Kadarohman menuturkan, buku tersebut berisi pemikiran pakar pendidikan tentang bagaimana menyiapkan sumber daya manusia berkualiatas agar Indonesia bisa mencapai masa keemasan pada 2045, tepat 100 tahun Indonesia merdeka.
Masa Indonesia Emas ditunjukkan ketika Indonesia menjadi negara maju yang mampu bersaing dengan bangsa lain serta dapat menyelesaikan berbagai masalah kebangsaan, seperti kemiskinan dan masalah-masalah lainnya.
Untuk menuju Indonesia Emas, sesuai Visi Indonesia 2045 “berdaulat, maju, adil, dan makmur”, pendidikan memegang peran penting dan strategis.
Baca Juga: Putri Charlotte Genap Berusia 5 Tahun, Kate Middleton Abadikan Momen Bakti Sosial
Dengan jumlah penduduk yang diproyeksikan akan mencapai 318 juta jiwa pada tahun 2045, apabila tidak didukung oleh basis pendidikan yang berkualitas, jumlah penduduk sebesar itu akan menjadi beban yang berat. Sebaliknya, dengan pendidikan, dapat dihasilkan generasi emas yang berkualitas.
Sumber daya manusia yang berkualitas dicirikan dengan kemampuan beradaptasi terhadap tantangan-tantangan masa depan. Sumber daya manusia berkualitas juga mempunyai pemikiran kedepan, keahian dalam menciptakan Indonesia yang aman dan damai serta mempunyai jiwa kebangsaan yang kuat.
"Sumber daya manusia Indonesia juga harus melek teknologi karena makin kesana dunia makin tak tersekat," ujar Asep kepada "PR", Sabtu 2 Mei 2020.
Baca Juga: Banyak Menoreh Prestasi, Pemain Muda Persib Beckham Putra Bicara Pendidikan dan Karier
Persiapan untuk menerbitkan buku tersebut dimulai pada Januari 2020. Dalam buku juga tertulis bahwacara berpikir sivitas akademika juga harus berubah untuk mencapai masa Indonesia Emas.
Dosen tidak hanya menjadi sumber ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi pengkontruksi ilmu pengetahuan.***