kievskiy.org

Cegah Tenaga Medis Tertular Covid-19, Dosen ITB Ciptakan Alat Disinfeksi APD

Tim Institut Teknologi Bandung (ITB) yang diketuai oleh peneliti Ir V Sri Harjati Suhardi, PhD dari Prodi Mikrobiologi, SITH ITB berhasil  mengembangkan perangkat untuk desinfeksi alat pelindung diri atau APD pakai ulang dan pretreatment APD sekali pakai  yang bisa digunakan oleh tenaga medis agar terlindung dari paparan COVID-19.*
Tim Institut Teknologi Bandung (ITB) yang diketuai oleh peneliti Ir V Sri Harjati Suhardi, PhD dari Prodi Mikrobiologi, SITH ITB berhasil mengembangkan perangkat untuk desinfeksi alat pelindung diri atau APD pakai ulang dan pretreatment APD sekali pakai yang bisa digunakan oleh tenaga medis agar terlindung dari paparan COVID-19.* /DOK. ITB

PIKIRAN RAKYAT - Meskipun sudah menggunakan alat perlindungan diri (APD), masih ada saja dokter yang terinfeksi virus corona (Covid-19).

Untuk mengatasi masalah itu, dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat alat desinfeksi APD, baik untuk APD pakai ulang maupun APD sekali pakai.

Penelitian diketuai Sri Harjati Suhardi atau yang lebih akrab dipanggil Renni Suhardi dari Prodi Mikrobiologi, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB bersama dosen dan alumni ITB yakni Intan Taufik (Biologi ’93, dosen Prodi Mikrobiologi SITH), Suharso Hermawan (Teknik Elektro ‘82) dan Eddy Soentjahjo (Teknik Kimia ‘82).

Baca Juga: Ratusan APD dari HBC Disebarkan ke 9 Rumah Sakit di Bandung

Selain itu, Edy Sucipto (Teknik Elektro ‘89) dan Ahmad Benyamin (FT82). Penelitian ini didanai oleh Program COVID-19 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) ITB.

Renni mengatakan, berbagai kasus menunjukkan tenaga medis dan dokter terinfeksi Covid-19 saat bertugas, meskipun telah dilengkapi dengan APD.

Tim peneliti menganalisis, kemungkinan paparan terjadi dari pengelolaan Alat Pelindung Diri (APD), baik saat berinteraksi dengan pasien maupun saat berganti APD. Oleh karena itu, tim membuat alat disinfeksi APD agar APD tetap steril dari Covid-19.

Baca Juga: Biaya Perbaikan McLaren yang Kecelakaan di Tol Jagorawi Bikin Geleng-geleng Kepala

Renni mengatakan, alat disinfeksi APD akan dibuat dua jenis sesuai tujuan, yakni yang menggunakan kabut ozon (ozone mist) untuk APD pakai ulang, misalnya baju hazard, face shield dan kacamata safety.

Sementara untuk disinfeksi APD sekali pakai, misalnya masker dan sarung tangan, menggunakan gas ozon.

“Keduanya menjadi alat yang efektif karena dapat membunuh virus dalam waktu hitungan mulai dari tujuh atau sepuluh detik sesuai kajiannya dalam disinfeksi mikroorganisme,” ujar Renni dalam siaran pers yang diterima "PR", Selasa 12 Mei 2020.

Baca Juga: Pelajar SMP Usia 14 Tahun Jadi Bandar Ganja Kering dan Kendalikan Peredarannya di Media Sosial

Pertimbangan pemilihan ozon karena merupakan desinfektan yang aman bagi manusia. Tidak meninggalkan residu karena ozone akan ditransformasikan kembali menjadi O2 (oksigen), dan tidak ada bahan habis (consumables) yang harus dibeli selama pemakaian.

Alat ini bekerja dengan cara memasukkan APD ke tempat yang tertutup rapat.

Kini, pembuatan alat disinfeksi itu sudah pada tahap pembuatan prototipe dan akan diluncurkan untuk produksi massal.

Diharapkan alat kontainer pembersih dan sterilisasi APD ini menjadi alternatif solusi penyelesaian masalah perlindungan tenaga medis dan manajemen rumah sakit. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat