kievskiy.org

Bakat Bukan Takdir, Anak Perlu Pengalaman dan Eksplorasi Sejak PAUD, Kata Pakar Pendidikan

Ilustrasi anak bereksplorasi. Begini ata pakar soal bakat pada anak.
Ilustrasi anak bereksplorasi. Begini ata pakar soal bakat pada anak. /Pixabay/ponce_photography

PIKIRAN RAKYAT - Pakar pendidikan lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Najeela Shihab, memaparkan, proses minat dan bakat anak tumbuh bersamaan dengan eksplorasi yang dilakukan sejak dini.

Najeela menilai minat anak bisa muncul dari eksplorasi, ketika di tingkat sekolah menengah, ketika usia dini, atau dari paparan terlebih dahulu sebelum bakatnya semakin kuat.

Dia menyatakan, bakat bukanlah takdir yang muncul dengan anak ketika lahir ke dunia. Untuk bisa mengenali minat dan bakat, anak perlu berbagai pengalaman dan eksplorasi sejak pendidikan usia dini (PAUD).

Selain itu, anak perlu diberi ruang eksplorasi sebanyak mungkin sehingga memiliki banyak pengalaman dan pilihan untuk mengembangkan minat. Anak bisa lebih siap untuk memilih minat dan perhatiannya ketika sudah memasuki Sekolah Menengah Atas (SMA).

Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Bikin Lelah Mental, Salah Satunya Sering Berkata 'Iya' 

Orangtua dan pendidik tidak harus membentuk minat anak dengan mengarahkan anak harus bisa pada bidang tertentu.

Menurutnya, anak yang memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi berbagai hal akan lebih mudah mengetahui minat dan bakatnya.

“Minat bakat anak itu bukan perlu dites oleh orang lain tapi anak perlu dikasih ruang untuk bisa mengenali minatnya sendiri agar dia bisa mendapat pengalaman dan menentukan apa yang paling disuka dan paling cocok untuk dirinya,” tutur Najeela dalam diskusi daring, Sabtu, 17 September 2022.

Orangtua diharapkan bisa menerima aspirasi sang anak dalam pilihan cita-citanya dan tidak membandingkan dengan anak lain. Najeela menambahkan anak-anak perlu melewati berbagai proses untuk bisa menentukan apa yang paling diminati.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat