kievskiy.org

16 Politeknik Negeri Berstatus BLU Hingga Akhir Tahun 2023. Berikut Daftarnya

Dirjen Pendidikan Vokasi Kiki Yuliati dan Sekretaris Ditjen Pendidikan Vokasi Saryadi saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Dirjen Pendidikan Vokasi Kiki Yuliati dan Sekretaris Ditjen Pendidikan Vokasi Saryadi saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (13/9/2023). /Muhammad Ashari Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah tengah memperbanyak Politeknik Negeri berstatus Badan Layanan Umum (BLU). Hingga akhir 2023, direncanakan ada 16 politeknik yang berstatus BLU secara nasional.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Saryadi mengatakan, jumlah politeknik yang sudah berstatus BLU sebelumnya sudah ada 13. Namun sudah ada antrean tiga politeknik yang akan berubah status menjadi BLU pada tahun ini.

"Jadi akan ada 16 politeknik yang berstatus BLU hingga akhir 2023," kata Saryadi dalam konferensi pers di Kemendikbudristek, Jakarta, Rabu 13 September 2023.

Menurut Saryadi, penambahan jumlah kampus vokasi yang menjadi status BLU diharapkan bisa mewujudkan kemandirian politeknik. Hal itu dikatakannya selaras dengan komitmen Kemendikbudristek yang ingin mewujudkan kemandirian tata kelola keuangan politeknik.

Pada tahun 2022, tercatat politeknik yang sudah berstatus BLU adalah Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Negeri Medan, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Negeri Jember, Politeknik Negeri Batam dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Pada tahun 2023, yang sudah berubah status adalah Politeknik Negeri Sriwijaya dan Politeknik Negeri Pontianak. Adapun yang sedang dalam proses usulan adalah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Politeknik Negeri Lampung dan Politeknik Negeri Padang.

Aspirasi

Saryadi menambahkan, selama dua tahun terakhir pihaknya telah menerima beragam masukan mengenai pengembangan program studi vokasi dari pemerintah daerah. Salah satu aspirasi adalah membangun prodi sesuai dengan potensi atau keunggulan di daerah.

Ia mengatakan, menyambut baik aspirasi tersebut. "Kami beri dukungan dan kerja sama pemda, termasuk masukan untuk pemda," katanya.

Menurut dia, sudah ada beberapa prodi di luar kampus utama yang didirikan di pusat pertumbuhan ekonomi kabupaten maupun kota. Ia mencontohkan daerah Kolaka, Sulawesi Tenggara, yang produksi utamanya adalah pertambangan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat