kievskiy.org

Kuatkan Industri Game, SMK Negeri 12 Surabaya Buka Jurusan Pengembangan Gim, Peminatnya Banyak

Siswa SMKN 12 Kota Surabaya tengah membuat animasi, Jumat (20/10/2023). *
Siswa SMKN 12 Kota Surabaya tengah membuat animasi, Jumat (20/10/2023). * /Muhammad Ashari Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT - Perkembangan teknologi dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan sosial. Tidak terkecuali di dunia pendidikan. Perkembangan teknologi kerap mendorong kebutuhan akan adanya penjurusan baru.

Hal tersebut sekaligus mengisyaratkan bahwa perkembangan teknologi memunculkan permintaan keahlian baru di pasar tenaga kerja.

Jurusan Pengembangan Gim di SMK Negeri 12 Kota Surabaya dapat menjadi salah satu contoh dari dampak perkembangan teknologi terhadap kebutuhan pendidikan. Jurusan Pengembangan Gim di SMKN 12 itu baru satu-satunya yang ada di Kota Surabaya.

Meski baru satu-satunya, namun peminatnya ternyata tinggi. Kepala Sekolah SMKN 12 Periode 2012-2023, Biwara Sakti Parcihara, menuturkan, jurusan Pengembangan Gim baru saja dibuka pada tahun ajaran 2023.

Awalnya, sekolah hanya membuka satu kelas untuk jurusan yang baru tersebut. Satu kelas itu diisi oleh 36 siswa. Namun ternyata, ketika pendaftaran dibuka, jumlah pendaftar melonjak. Akhirnya, sekolah membuka dua kelas untuk jurusan Pengembangan Gim.

"Peminatnya banyak. Saat itu, daripada sayang karena ternyata pendaftarnya pun ternyata memiliki kemampuan yang sangat mumpuni sehingga lebih baik dibuka kelas baru," katanya, Jumat 20 Oktober 2023.

Biwara mengatakan, Jurusan Pengembangan Gim pada praktiknya merupakan limpahan dari Jurusan Multimedia yang kini telah ditiadakan. Menurutnya, bahasan yang terlalu umum dan terlalu luas menjadi alasan jurusan Multimedia ditiadakan.

Hal itu pula yang kemudian menjadi salah satu alasan dibentuknya jurusan Pengembangan Gim yang dinilai lebih spesifik dan memiliki pangsa pasar yang jelas.

Biwara mengharapkan, ke depannya siswa-siswa lulusan Pengembangan Gim bisa menguatkan produksi gim. "Harapannya, jangan sampai Indonesia itu dijajah game-game asing. Kita hanya sebagai penikmat. Kalau bisa, anak-anak Indonesia itu sebagai produsen game juga," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat