kievskiy.org

Anak Muda Kian Melek Krisis Iklim, Pekerjaan Ramah Lingkungan Kini Diminati

Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan Tenaga Surya.
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan Tenaga Surya. /Pixabay/seagul

PIKIRAN RAKYAT - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Suara Mahasiswa Universitas Indonesia (Suma UI) memaparkan hasil mini riset yang dilakukan bersama dengan Yayasan CERAH Indonesia. Hasilnya, sebanyak 98 persen anak muda percaya bahwa green jobs atau pekerjaan hijau memberikan peluang karier yang menarik.

Hal tersebut dikemukakan Pemimpin Redaksi Suma UI Dian Amalia Ariani. Menurutnya, ketertarikan anak muda terhadap green jobs tidak terlepas dari kekhawatiran mengenai dampak krisis iklim dan degradasi lingkungan yang makin parah.

Saat mencari pekerjaan, mereka tidak hanya mempertimbangkan penghasilan, melainkan juga ingin pekerjaannya berdampak positif bagi lingkungan. Sayangnya, masih banyak hambatan yang dihadapi dalam mengakses green skills.

“Informasi tentang pekerjaan hijau saat ini masih kurang atau bahkan tidak dapat diakses,” ujar Dian dalam diskusi bertajuk “Pekerjaan Hijau di Mata Anak Muda, Bagaimana Prospek Karier dan Tantangannya” di Ruang Apung Perpustakaan Pusat UI beberapa waktu lalu sebagaimana keterangan tertulis Humas UI, Senin, 20 November 2023.

Baca Juga: Pertanian Ramah Lingkungan untuk Pembangunan Berkelanjutan

Suma UI juga menghadirkan perwakilan dari pemerintah dan para praktisi lingkungan. Mereka adalah Pelaksana Tugas Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Bappenas Maliki S.T., M.SIE, Ph.D; Senior Project Development Manager Akuo Energy Dallih Warviyan; dan Manajer Kebijakan dan Advokasi Koaksi Indonesia, Azis Kurniawan.

Maliki menekankan bahwa pekerjaan hijau bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Ia menyoroti berbagai manfaat yang dihasilkan dari pekerjaan hijau, seperti manfaat ekonomi, pengurangan emisi, dan peningkatan lapangan kerja. Menurutnya, kebutuhan industri akan tenaga kerja hijau belum seimbang, sehingga hal itu menjadi peluang bagi anak muda untuk memainkan peran penting dalam menjembatani kesenjangan tersebut.

“Bappenas saat ini sedang menyusun peta jalan pengembangan sumber daya manusia menuju pekerjaan hijau. Dalam menghadapi krisis lingkungan dan iklim, transisi ke pekerjaan hijau diharapkan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari dan menciptakan dampak positif yang signifikan. Ada kekhawatiran bahwa uang di green jobs itu tidak menjanjikan. Untuk sekarang mungkin belum, tetapi untuk 10–15 tahun ke depan karena semua akan green, itu akan lebih kompetitif,” ujar Maliki.

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Suara Mahasiswa Universitas Indonesia (Suma UI) memaparkan hasil mini riset yang dilakukan bersama dengan Yayasan CERAH Indonesia dalam diskusi bertajuk “Pekerjaan Hijau di Mata Anak Muda, Bagaimana Prospek Karier dan Tantangannya” di Ruang Apung Perpustakaan Pusat UI.
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Suara Mahasiswa Universitas Indonesia (Suma UI) memaparkan hasil mini riset yang dilakukan bersama dengan Yayasan CERAH Indonesia dalam diskusi bertajuk “Pekerjaan Hijau di Mata Anak Muda, Bagaimana Prospek Karier dan Tantangannya” di Ruang Apung Perpustakaan Pusat UI.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat