kievskiy.org

Unpar dan BPS Jabar Resmikan Pojok Statistik Agar Mahasiswa Dekat dengan Data

Rektor Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Tri Basuki Joewono bersama Kepala BPS Jawa Barat Marsudijono saat peresmian Pojok Statistik di Perpustakaan Unpar, Jalan Ciumbuleuit Kota Bandung, Kamis, (7/3/2024).*
Rektor Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Tri Basuki Joewono bersama Kepala BPS Jawa Barat Marsudijono saat peresmian Pojok Statistik di Perpustakaan Unpar, Jalan Ciumbuleuit Kota Bandung, Kamis, (7/3/2024).* /Kontributor "PR" Dinni Kamilani Kontributor "PR" Dinni Kamilani

PIKIRAN RAKYAT - Rektor Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Tri Basuki Joewono ingin anak muda, khususnya mahasiswa Unpar lebih dekat dengan data. Tidak hanya dalam proses belajar, tetapi juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti saat membuat konten di media sosial.

“Unpar sebagai perguruan tinggi harus memiliki dan menghasilkan generasi muda yang sadar akan data. Kalau sekarang kita lihat fenomenanya, anak muda itu kalau bicara atau mengatakan sesuatu itu, enggak pakai data. Namun, lebih mengedepankan emosi atau perasaan. Nah, dengan Pojok Statistik ini kita berusaha bersama BPS mendekatkan data, sehingga kalau nanti berbicara, berpendapat ada dasar datanya,” kata Tri Basuki ditemui dalam peresmian Pojok Statistik di Perpustakaan Unpar, Jalan Ciumbuleuit No. 94, Kota Bandung, Kamis, 7 Maret 2024.

Pojok Statistik sendiri merupakan kerjasama Unpar dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat. Dengan adanya Pojok Statistik ini diharapkan dapat lebih mendekatkan data pada para mahasiswa meskipun di Unpar sendiri tidak ada jurusan statistik.

Pembangunan Pojok Statistik sendiri, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan BPS. Tujuannya adalah untuk lebih mendekatkan layanan Pelayanan Statistik Terpadu (PST) BPS ke Kampus, sebagai media promosi statistik dan meningkatkan literasi statistik melalui perkembangan ilmu perstatistikan di Perguruan Tinggi.

“Kami ingin generasi muda sadar dengan data dan informasi karena era digital, kan harus ada data dan informasi. Inilah caranya berusaha mendekatkan dengan Pojok Statistik,” ujar Tri.

Lebih dari itu dengan kolaborasi dengan BPS ini diharapkan dapat banyak membantu civitas akademika dalam melakukan penelitian dan dapat memperbaiki banyak hal.

“Kami ingin juga belajar dari BPS bagaimana mengakumulasi data. Unpar memiliki 10.000 mahasiswa yang setiap tahunnya ada ribuan yang melakukan penelitian, sehingga databasenya besar sekali. Dengan kolaborasi ini, kita bisa belajar kelola data kita,” ungkapnya.

Menjawab tantangan

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kepala BPS Jawa Barat Marsudijono berharap, Pojok Statistik dapat menjawab tantangan dan perubahan yang tidak dapat diprediksi, dalam hal pengembangan ilmu dan metodologi statistik.

Pemanfaatan data BPS secara luas untuk pengembangan penelitian juga diharapkan berguna untuk kehidupan masyarakat, maupun sebagai dasar untuk perencanaan maupun pengambilan kebijakan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat