kievskiy.org

Kolaborasi dengan Industri, Kunci SMKN 7 Baleendah Kabupaten Bandung Bersaing di Dunia Industri

Satu siswa SMKN 7 Baleendah Kabupaten Bandung, Muhamad Ramdhan sukses menjadi juara 1 nasional dalam ajang Festival Vokasi Satu Hati 2024.
Satu siswa SMKN 7 Baleendah Kabupaten Bandung, Muhamad Ramdhan sukses menjadi juara 1 nasional dalam ajang Festival Vokasi Satu Hati 2024. /Dinni Kamilani Kontributor PR

PIKIRAN RAKYAT - Suksesnya pendidikan vokasi tidak lepas dari dukungan industri. Dukungan itu menghasilkan lulusan berkompeten yang siap dan mampu bersaing di dunia industri, sekaligus menjawab tantangan yang dihadapi oleh lulusan vokasi.

Hal ini disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri SMKN 7 Baleendah Kabupaten Bandung, Cecep Dalda Astamalya, di sela penyerahan apresiasi Festival Vokasi Satu Hati 2024, di SMKN 7 Baleendah Kabupaten Bandung, Selasa 30 April 2024.

Kolaborasi dan dukungan itu juga mengantarkan salah satu siswa SMKN 7 Baleendah, Muhamad Ramdhan sukses menjadi juara 1 nasional dalam ajang Festival Vokasi Satu Hati 2024. Atas prestasinya tersebut Muhamad mendapatkan beasiswa penuh Politeknik Manufaktur Astra (Polman Astra).

“Alhamdulillah salah satu siswa kita menjadi juara nasional di Festival Vokasi 2024 ini. Atas prestasi itu, sekolah mendapatkan satu unit CBR 250 untuk praktik,” kata Cecep.

Prestasi tersebut semakin mengukuhkan posisi SMKN 7 Baleendah sebagai salah satu institusi pendidikan di Kabupaten Bandung, khususnya untuk jurusan otomotif.

“Lombanya ada beberapa tahapan mulai dari regional Jabar kemudian finalis ke Jabar sampai masuk nasional dari seluruh siswa kita juara satunya. Alhamdulilah beberapa tahun belakangan otomotif kita unggul. Ini juga hasil kolaborasi dengan industri,” kata Cecep.

Menurut dia, kolaborasi dengan industri membuat lulusan SMK disesuaikan dengan standar industri, mulai dari penyusunan kurikulum, proses pembelajaran, magang, uji kompetensi sampai kelulusan, sesuai dengan kebutuhan industri.

Tantangan teknologi

Kendati begitu, pendidikan kejuruan juga memiliki tantangannya tersendiri. Salah satunya teknologi yang terus berkembang membuat guru dan sekolah harus terus meningkatkan kompetensi hingga terus memperbaharui fasilitas pembelajaran yang digunakan.

“SMK mencetak anak untuk bisa siap langsung terjun ke industri, bekerja. Tantangannya kan teknologi terus berkembang. Pada akhirnya fasilitas pembelajaran yang ada di sekolah harus mengikuti zaman, cepat sekali. Contoh di otomotif sekarang, kan masuk ke kendaraan listrik. Otomatis kita pun harus mengikuti mulai dari pembelajarannya dan alat praktiknya juga harus ada,” kata Nenden Meilani, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana SMKN 7 Baleendah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat