kievskiy.org

FEB UNS Bekali Mahasiswa Kelas Internasional dengan Program Short Course ke Osaka

Civitas akademika melepas mahasiswa FEB Kelas Internasional mengikuti program International Student Class Outbound Ceremony.
Civitas akademika melepas mahasiswa FEB Kelas Internasional mengikuti program International Student Class Outbound Ceremony. Dok. UNS

PIKIRAN RAKYAT – Fakultas Ekonomi Pembangunan (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melepas mahasiswa Kelas Internasional untuk mengikuti program International Student Class Outbound Ceremony pada Senin, 3 Juni 2024 di UNS Inn Surakarta. Acara tersebut dihadiri Plt. Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama, Bisnis dan Informasi Prof. Irwan Trinugroho, S.E., M.Sc,.Ph.D,  Kepala Program Studi (Kaprodi) S1 Ekonomi Pembangunan UNS Bhimo Rizky Samudro, PhD, Kaprodi S1 Ekonomi Pembangunan Universitas Diponegoro (UNDIP) Dr. Jaka Aminata, dan seluruh jajaran civitas akademika UNS.

Program International Student Class merupakan bentuk tanggung jawab FEB kepada mahasiswa prodi Ekonomi Pembangunan dan Akuntansi Kelas Internasional. Peserta terdiri dari 4 mahasiswa prodi Ekonomi Pembangunan dan 2 mahasiswa prodi Akuntansi. Mahasiswa diharapkan mendapat pengalaman internasional dari program tersebut.

“Ini tanggung jawab kami, agar mereka mendapatkan bekal, sehingga ketika mereka masuk ke kelas internasional ada bedanya lah dengan yang biasa,” kata Bhimo Rizky Samudro, selaku penanggung jawab program.

Nantinya mahasiswa kelas Internasional akan dikirim ke Osaka University untuk menjalani short course selama 10 hari. Program akan dimulai pada 9 Juni hingga 19 Juni 2024 mendatang.

Baca Juga: Peningkatan Kompetensi Fotografi sebagai Upaya Optimalisasi Promosi Digital Desa Wisata Wayang Sidowarno

Dalam short course, para mahasiswa juga akan dibekali dengan beberapa mata kuliah. Sehingga mahasiswa mendapatkan bekal yang cukup selama menjalani program tersebut.

Peserta akan mengambil 3 mata kuliah, dengan masing-masing 2 SKS. Adapun mata kuliah yang didapat antara lain Metodologi Riset, Evaluasi Proyek, dan Sustainable Development Goals.

“Jadi tidak sekadar dapat fasilitas, tapi juga mengambil 3 mata kuliah, dengan masing-masing 2 sks. Ada metodologi riset, ada evaluasi project, ada sustainable development goals, mereka mendapatkan itu di sana selama 10 hari ada pretest dan posttestnya, dan dilakukan secara luring dan daring.

Bhimo mengaku saat ini program tersebut masih belum memiliki payung hukum dari universitas. Sehingga program pertama ini akan jadi contoh untuk ke depannya, sambil universitas mencari pola yang tepat untuk program berikutnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat