kievskiy.org

Djanur Pulang Bukan untuk Persib

Djadjang Nurdjaman di depan Stadion Allianz Arena, Munich.
Djadjang Nurdjaman di depan Stadion Allianz Arena, Munich.

SANG legenda kembali. Bukan untuk merajut lagi kisah fantastisnya dengan Persib Bandung,  Djadjang Nurdjaman harus pulang lebih cepat dari Italia lantaran visa izin tinggalnya sudah habis.
 
Sementara menunggu upaya perpanjangan visa yang dilakukan PT Persib Bandung Bermartabat, pria yang sudah mempersembahkan deretan trofi bergengsi baik sebagai pemain maupun pelatih itu itu kembali ke Kota Bandung.
 
"Tengah pekan ini insyallah saya sudah sampai di Bandung. Izin tinggal saya di sana hanya 90 hari, jadi harus diurus oleh manajemen dulu untuk diperpanjang," tutur Djadjang Nurdjaman melalui pesan singkat kepada "PR".
 
Menurut rencana semula, Djadjang memang dijadwalkan mengikuti pendidikan sepakbola di akademi Inter Milan sejak medio Januari hingga akhir tahun 2016 ini. Namun, pelatih 57 tahun itu tetap bersyukur mendapatkan kesempatan pulang dulu sehingga bisa melepas rindu dengan keluarganya.Bagaimanapun,  tidak mudah melewati hari-hari selama tiga bulan tanpa bertemu dengan isteri, anak-anak,dan cucu-cucunya.
 
Djadjang mengatakan, bukan hanya ilmu kepelatihan, sangat banyak pengalaman mengesankan yang dia dapatkan selama tiga bulan di Italia. Dia berkesempatan terlibat dalam proses latihan akademi-akademi sepak bola di berbagai kota‎ di Italia yang berafiliasi dengan Inter Milan. Rangkaian pelajaran dan pengalaman itu membuat dia sangat percaya diri untuk kembali menangani sebuah tim di kancah sepak bola Indonesia.
"Kalau lisensi belum ada perubahan. Tapi, saya senang bisa dilibatkan langsung dalam sesi latihan tim Inter Milan  senior, U-19, U-18, U-17. Sepekan saya ke Novara, ke Sarnico, Milan, dan lainya. Semua pelatih di sana baik-baik, sangat ramah. Mungkin karena memandang sosok presiden Inter (Erick Tohir)," ujarnya.
 
‎Djadjang mengakui, ‎masih belum ada kepastian apakah dia akan kembali lagi ke Italia untuk melanjutkan program. Semua tergantung perpanjangan izin kerja.  Andaikan izin kerjanya bisa diperpanjang, maka dia akan bertolak kembali ke Italia dan melanjutkan program magang kepelatihan tim junior. Namun, jika ditolak, Djadjang siap kembali berkiprah sebagai pelatih di kompetisi sepak bola Indonesia.
 
"Saya juga tidak tahu kelanjutan program ini karena perpanjangan (visa) masih diurus. Kalau kemungkinan buruk terjadi (tidak berlanjut di Italia), ya mungkin menganggur dulu. Sama keluarga saja, sama sekali belum ada gambaran," ujarnya.
 
Djadjang menegaskan, apapun yang terjadi kelak perihal programnya di Italia, dia tidak akan merecoki Persib Bandung. Dia sadar, kisahnya dengan Maung Bandung sudah usai. Persib kini telah membuka lembaran baru dengan tim baru di bawah pimpinan pelatih asing Dejan Antonic‎.
 
"Sekarang mah istirahat dulu lah, tidak tahu ke depanya bagaimana. Persib sekarang juga kan sudah sama pelatih baru dan pasti dia juga ingin lama di sana. Yang jelas, saya selalu mendoakan yang terbaik buat Persib," ujar Djadjang. 
 
Djadjang Nurdjaman sudah meninggalkan standar begitu tinggi  di kursi kepelatihan Persib Bandung. Mantan bintang lapangan Maung Bandung di era perserikatan itu  sanggup membawa Pesib ke lima final berbagai trunamen maulun kompetisi, kemudian memberikan empat trofi pada tiga tahun era kepemimpinannya. Dua trofi di antaranya adalah gelar domestik paling prestisius yakni Liga Super Indonesia 2014 dan Piala Presiden 2015.***
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat