BANDUNG, (PR).- Lini belakang Persib Bandung menjadi sorotan usah kalah rmpat gol tanpa balas oleh Persebaya di Shopee Liga 1. Rapuhnya lini belakang dinilai karena Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts belum menemukan komposisi yang tepat, terutama untuk posisi bek tengah.
Mantan pemain Persib Bandung Dadang Hidayat mengatakan, pada laga lawan Persebaya, lini belakang tim tamu kedodoran karena duet Bojan Malisic-Saepulloh Maulana belum padu. Kordinasi di lini belakang dinilai masih lemah.
"Pertandingan kemarin (melawan Persebaya), masalahnya tetap lemah kordinasi di lini belakang," kata Dadang Hidayat dalam wawancara yang disiarkan Radio PRFM, Sabtu 6 Juli 2019.
Dadang Hidayat mengatakan, pada pertandingan melawan Persebaya, di lini belakang, Persib Bandung tidak punya pemain yang bertugas menjaga kedalaman. Empat gol yang bersarang , menurut dia, terjadi karena posisi Bojan Malisic dan Saepulloh Maulana sejajar. Sehingga, ketika serangan datang, tidak ada yang menjaga kedalaman.
"Posisi mereka (Bojan Malisic dan Saepulloh Maulana) sejajar, tidak ada pemain yang kalau diserang, menjaga kedalaman. Jadi, kalau satu pemain terlewati ada yang melapisi. Pemain Persebaya cerdik menempatkan diri di antara Malisic dan Saepulloh," katanya.
Agar lini belakang padu, Dadang Hidayat mengatakan, harus ada pemain belakang Persib Bandung yang menjadi pemimpin. Pemimpin tersebut bertugas mengkoordinasikan lini belakang agar solid.
"Seharusnya ada, leader di belakang. dia lebih mengomandoi, apakah dia menjaga kedalaman, atau rekannya. Leader di lini belakang itu penting," katanya.
Mental melawan Persija
Persib Bandung harus membenahi mental bermain sebelum melawat ke kandang Persija, Rabu 10 Juli 2019. Maung Bandung kini dalam tren buruk usai kekalahan dalam pada dua pertandingan terakhirnya .