PIKIRAN RAKYAT - Legenda Persib Bandung, Asep Sumantri, menuntaskan kuliah S3 di Universitas Pasundan (Unpas). Sidang doktoralnya digelar di Kampus Pascasarjana universitas tersebut pada Rabu, 12 Juni 2024.
Asep Sumantri atau yang dikenal dengan Ujeb sukses menuntaskan pendidikan sampai strata tiga, tidak banyak eks pemain sepak bola yang bisa melakukannya. Diketahui Ujeb pernah menjadi pemain bahkan pelatih Maung Bandung, ia pensiun pada 1996.
Setelah gantung sepatu, Ujeb sempat menjadi asisten pelatih Djadjang Nurdjaman 2012-2017 termasuk saat Persib Bandung juara Indonesian Super League (ISL) 2014. Ketika itu, Pangeran Biru keluar sebagai juara setelah terakhir kali pada musim 1994/1995 lalu saat Ujeb masih berstatus pemain.
Tak hanya menjadi pemain yang mengantarkan gelar juara Persib di era Liga Indonesia 1994/1995, Ujeb juga membawa Pangeran Biru juara Kompetisi Perserikatan 1989/1990. Eks pelatih Persib U-18 dan U-21 ini kini sudah menuntaskan pendidikannya sampai strata tertinggi.
Tidak banyak pemain atau mantan pemain sepak bola yang juga fokus ke pendidikan, bahkan sampai menamatkan jenjangnya sampai doktor atau strata tiga. Asep Sumantri menambah daftar atlet yang juga peduli akan pendidikannya seperti Prof. Dr. Himendra Wargadibrata dan Dr. Ganjar Nugraha dari Universitas Padjadjaran.
Motivasi legenda Persib Asep Sumantri tuntaskan S3
Ujeb adalah salah satu mantan pemain sepak bola yang menganggap pendidikan itu penting sehingga ia pun memutuskan melanjutkannyya. Gelarnya di Universitas Pasundan adalah Doktor Ilmu Sosial.
Pria 57 tahun itu berhasil mendapatkan gelar doktor usai menjalani sidang terbuka promosi doktor pada Rabu, 12 Juni 2024. Ia dinyatakan lulus dengan hasil yang memuaskan sehingga berhak menggondol gelar tersebut.
Adapun motivasi Ujeb untuk menuntaskan gelar S3 adalah ia memiliki tiga prinsip yang selama ini dilakukannya. Pola pikir mementingkan pendidikan tersebut sudah ia tanamkan bahkan saat masih aktif sebagai pemain sepak bola.
""Waktu aktif main bola, pendidikan merupakan hal yang tertinggal. Tapi, saya tetap merasa pendidikan itu penting," ujar pria kelahiran Bandung tersebut.