kievskiy.org

Robby Darwis: Permainan Persib Stagnan, Lini Belakang Mengkhawatirkan

null
null

BANDUNG, (PR).- Tren minor tiga kekalahan beruntun Persib Bandung akhirnya terhenti setelah bermain imbang 1-1 dengan Persela Lamongan di Stadion Surajaya Lamongan, Kamis 8 Agustus 2019.  Namun selain hasil positif satu angka, performa Maung Bandung dinilai masih stagnan dan menyisakan banyak pekerjaan rumah untuk bisa meraih kemenangan.

"Setelah tiga kali kalah beruntun, satu poin di laga away tentu merupakan hasil positif. Tapi secara permainan, tidak ada peningkatan signifikan. Apalagi, Persela juga tidak istimewa dilihat dari tren mereka sejauh ini," ujar mantan bek Persib Bandung Robby Darwis saat dihubungi via telefon, Kamis 8 Agustus 2019.

Dia mengatakan, dari sisi penyerangan, Persib masih berkutat pada masalah yang sama, yakni minimnya asupan bola untuk penyerang utama mereka, Ezechiel N'Douassel. Pola penyerangan dari sektor sayap dengan mengandalkan umpan-umpan silang yang tertuju kepada Eze sudah menjadi hafalan bagi para lawan Persib. Akibatnya, penyerangan Persib melalui permainan terbuka kerap buntu. Pada laga kontra Persela, Persib mencetak dua gol melalui Esteban Vizcarra dan Achmad Jufriyanto dari proses sepak pojok, bukan permainan terbuka.

Jika ingin tetap mengandalkan pola serangan melalui sayap, kata Robby, tim yang dinahkodai Robert Rene Alberts itu harus mempertajam umpan-umpan silang untuk mengoptimalkan kualitas Eze sebagai ujung serangan.

"Dua gol dari corner itu lebih berbau keberuntungan dan tentunya Persib tidak bisa terus menerus mengandalkan keberuntungan. Variasi serangan harus ditingkatkan, pertajam crossing untuk mengoptimalkan Eze, atau cari alternatif lain sehingga bisa memecah kebuntuan ketika permainan sudah mudah ditebak lawan dari pertandingan ke pertandingan lainnya," kata Kapten Persib saat menjuarai Liga Indonesia edisi perdana itu.

Robby mengatakan, selain monotonnya serangan, sektor paling mengkhawatirkan dari Persib pada laga kontra Persela adalah lini belakang. Gawang I Made Wirawan jebol dua kali akibat serangan melalui permainan terbuka. Buruknya koordinasi dan konsentrasi pengawalan di lini belakang, kata Robby, adalah musabab terciptanya dua gol ke gawang Persib oleh Alex Dos Santos. Pada gol pertama menit ke 12, celah kelengahan bek-bek Maung Bandung dimanfaatkan oleh Dos Santos yang punya pergerakan gesit.

"Gol pertama seharusnya tidak terjadi. Pengawalan sudah dilakukan, tapi lawan cerdik memanfaatkan sedikit kelengahan sehingga gol terjadi. Padahal di mulut gawang itu adalah area sangat berbahaya. Tapi ini ketika ada crossing tajam, bek-bek malah diam. Seharusnya tidak terjadi dalam situasi krusial seperti itu," kata mantan bek tumpuan tim nasional Indonesia era1990-an itu.

Gol kedua dari Dos Santos, kata Robby, menandakan buruknya koordinasi posisi antardua bek tengah Persib, Achmad Jufriyanto dan Bojan Malisic. Dia menilai, kedua bek tengah itu seharusnya tidak berposisi sejajar.

"Ini karena sejajar, bola lewat keduanya tidak bisa mengejar. Harus ada koordinasi lebih baik, jangan sejajar dalam situasi seperti itu," kata Robby.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat