kievskiy.org

Kemenpora Ungkap Alasan Mendasar di Balik Rumitnya Naturalisasi Bek Persib Bandung Fabiano Beltrame

BEK naturalisasi yang dipinjamkan dari tim utama Persib Bandung Fabiano Beltrame tengah berlatih bersama tim Persib B di Stadion Arcamanik, Kota Bandung, Senin, 10 Juni 2019. Tim yang dihuni pemain muda dan senior itu rencananya akan berlaga di Liga 2.*/ARMIN ABDUL JABBAR/PR
BEK naturalisasi yang dipinjamkan dari tim utama Persib Bandung Fabiano Beltrame tengah berlatih bersama tim Persib B di Stadion Arcamanik, Kota Bandung, Senin, 10 Juni 2019. Tim yang dihuni pemain muda dan senior itu rencananya akan berlaga di Liga 2.*/ARMIN ABDUL JABBAR/PR

BANDUNG, (PR).- Proses naturalisasi bek Persib Bandung Fabiano Beltrame masih belum rampung. Bahkan, naturalisasi Fabiano Beltrame kalah cepat dengan rekan senegaranya, Otavio Dutra, yang resmi menjadi Warga Negara Indonesia. Otavio Dutra diambil sumpahnya di Kantor Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Jawa Timur, Jumat 27 September 2019.

Sejumlah pihak menanyakan alasan lambatnya proses naturalisasi Fabiano Beltrame. Menurut Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, keterlambatan naturalisasi Fabiano Beltrame terjadi karena adanya masalah dari klub dia sebelumnya yakni Madura United.

"(Natiuralisasi) Fabiano Beltrame terlambat memang karena konflik di klub. Selain itu, kami juga tidak hanya melihat kualitas pemainnya tapi juga dari berbagai aspek seperti dari BIN, kepolisian, dan durasi tinggal di Indonesia," ujarnya dalam wawancara yang disiarkan Radio PRFM, Sabtu 28 September 2019.

Kendati demikian, Gatot S Dewa Broto menegaskan bahwa tak butuh waktu lama bagi Fabiano Beltrame untuk segera disumpah sebagai Warga Negara Indonesia.

"Surat pengajuannya ada dan masih diproses dan selisih dengan Otavio Dutra itu hanya sebulan," ujarnya.

Kemenpora, kata Gatot S Dewa Broto, akan sedikit selektif ketika mendapatkan usulan naturalisasi dari beberapa klub. Pasalnya, acap kali naturalisasi pemain menuai banyak kritik.

"Masalah naturalisasi ini memang banyak kritik, makanya kami agak selektif," ucapnya.

Bentuk kepanikan

Pengamat sepak bola Supriyono Prima menilai, program naturalisasi yang dilakukan dalam kurun waktu terakhir merupakan bentuk kepanikan karena Timnas Indonesia tak kunjung berprestasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat