kievskiy.org

Persib Akhirnya Layangkan Surat Protes ke PSSI dan PT LIB

PESEPAK bola Madura United (MU) Diego Assis (kiri) berusaha melewati pesepak bola Persib Bandung Ardi Idrus (kanan) dan Esteban Viscarra (ke dua kiri) dalam laga Shopee Liga 1 di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) Bangkalan, Jawa Timur, Sabtu, 5 Oktober 2019. Madura United memenangi pertandingan tersebut dengan skor 2-1.*/ANTARA
PESEPAK bola Madura United (MU) Diego Assis (kiri) berusaha melewati pesepak bola Persib Bandung Ardi Idrus (kanan) dan Esteban Viscarra (ke dua kiri) dalam laga Shopee Liga 1 di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) Bangkalan, Jawa Timur, Sabtu, 5 Oktober 2019. Madura United memenangi pertandingan tersebut dengan skor 2-1.*/ANTARA

BANDUNG, (PR).- Manajemen Persib akhirnya melayangkan protes kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait kinerja wasit dan perangkat pertandingan pada laga pekan ke-22 Liga 1 kontra Madura United di Stadion Gelora Bangkalan.

Melalui surat yang dikirimkan ke PT LIB dan Komisi Disiplin PSSI itu, skuad Maung Bandung melaporkan secara detail sejumlah fakta dan data statistik yang merugikan Persib sebagai tim tamu saat bertanding. Termasuk bukti dalam format video. 

Tercatat tidak kurang dari 24 pelanggaran dilakukan oleh Supardi Nasir dkk di pertandingan tersebut. Selain itu, penalti untuk Madura United yang dilakukan wasit sangat kontroversial atas pelanggaran yang dilakukan Achmad Jufriyanto terhadap Diego Assis di menit ke-61.

Menariknya, setelah hukuman penalti diberikan, Laskar Sape Kerrab hanya mendapatkan tendangan bebas akibat pelanggaran sebanyak empat kali sampai dengan berakhirnya pertandingan. 

Tim rumah hanya melakukan 9 kali pelanggaran terhadap Persib dan sukses menguasai bola (ball possesion) sebanyak 58 persen.  “Menurut pendapat kami, data statistik tersebut menunjukkan sesuatu yang tidak wajar dan perlu dievaluasi lebih lanjut,” ungkap kutipan dalam surat bernomor 01/DIR-PBB/X/2019 yang ditandatangani oleh Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono.

Tim Persib juga memprotes keputusan wasit yang hanya memberikan dua menit perpanjangan waktu di babak kedua. Padahal, akumulasi durasi dari insiden penalti dan pelanggaran terhadap Omid Nazari (pada menit ke-79) saja sudah mencapai tujuh menit. 

“Selain itu, dengan mempertimbangkan banyaknya pelanggaran yang menyebabkan pertandingan terhenti cukup lama. Sebagai contoh insiden pelanggaran penalti dan pelanggaran terhadap Omid Nazari sendiri sudah menghabiskan waktu sekitar hampir 6 menit), dan wasit hanya memberikan tambahan waktu 2 menit.” tulis isi dalam surat protes yang dilayangkan Persib.

Menuntut kebijaksanaan 

Tim Persib menuntut kebijaksaan PT LIB selaku operator Liga 1 2019 dan Komisi Disiplin PSSI untuk bisa mengevaluasi kinerja wasit guna menciptakan suasana kompetisi yang fair dan sportif.

“Kami mohon agar wasit yang bertugas pada pertandingan Shopee Liga 1 2019, hari Sabtu, 5 Oktober 2019 antara Tim Madura United melawan Tim PERSIB Bandung bertempat di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, untuk dievaluasi apakah sudah menjalankan tugasnya dengan fair. Dan apabila pendapat kami adalah benar, kami mohon agar wasit tersebut diberikan sanksi yang memadai serta tidak lagi ditugaskan untuk selama-lamanya,” tegas surat yang ditulis pada Senin, 7 Oktober 2019 itu. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat