kievskiy.org

Timisela Bersaudara, Cerita Ketajaman Penyerang Lokal Persib Tempo Dulu

Max Timisela (kiri) dan Dokumentasi Koran De Nieuwsgier pada terbitan 22 Juli 1952 berisi tulisan pembaca yang meminta Freddy Timisela dipilih dan dimainkan untuk pertandingan PSSI.
Max Timisela (kiri) dan Dokumentasi Koran De Nieuwsgier pada terbitan 22 Juli 1952 berisi tulisan pembaca yang meminta Freddy Timisela dipilih dan dimainkan untuk pertandingan PSSI. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto dan Dokumentasi Koran De Nieuwsgier

PIKIRAN RAKYAT - Mandulnya para penyerang Persib dalam urusan mencetak pada  gelaran Liga 1 belakangan ini menuai kritikan tajam dari bobotoh. Duo penyerang asal Brazil, yakni David da Silva dan Bruno Cantanhede seperti kehilangan taji kala berhadapan dengan lawan.

Padahal, Persib pernah punya deretan penyerang maut lokal yang haus gol di masa lalu. Beberapa dari penyerang legendaris dikenal sebagai Timisela bersaudara.

Max Timisela, 78 tahun masih ingat benar pengalamannya kala bertanding sepak bola di Makasar puluhan tahun lalu. Mantan penyerang Persib itu kesulitan melewati pemain lawan yang menjaga ketat dirinya. 

Pergerakan Max selalu bisa dipatahkan sang penjaga. Namun, eks pemain Maung Bandung dan Tim Nasional Indonesia tak kehilangan akal. Lolos dari pengamatan wasit, Max meludahi wajah sang penjaganya tersebut. Saat pemain lawan tersebut menutup wajah yang kena ludah, Max memanfaatkan kesempatan dengan melewatinya.

Baca Juga: Tak Terima Disebut Buat Chandrika Chika Dihujat, Fuji Sekakmat dengan Pernyataan Menohok

Cerita itu disampaikan Max sembari tergelak di kediamannya di Desa Mandalamukti, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Minggu 9 Januari 2022. Pesan cerita tersebut bukan pada urusan semburan ludah, melainkan seorang striker atau penyerangan mesti menggunakan akalnya, cerdik dalam melepaskan diri dari penjagaan lawan. Sepak bola bukan cuma urusan kaki dan kengototan saja. Lebih dari itu, kecerdasan pemain juga dibutuhkan.

Max masuk dalam jajaran penyerang legendaris Persib yang punya kapasitas itu. Pria kelahiran Cimahi tersebut merupakan bagian dari Timisela bersaudara yang membela Persib. Ia mengungkapkan, lima saudaranya, yakni Freddy Timisela, Hengky Timisela, Jopie Timisela, Joni Timisela, Pietje Timisela sempat membela Persib.

Max masuk Persib pada usia 16 tahun dan membela Pangeran Biru pada era 1960-an. Karir sepak bola bermula di  klub lokal bernama Angkasa yang berlatih di kawasan Lapangan Udara Husein Sastranegara. 

Baca Juga: Wartawan Senior India Tewas Bunuh Diri di Ruang Redaksinya, Diduga karena Gaji 60 Tak Dibayar

"Dari klub Angkasa langsung (masuk Persib)," ucapnya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat