PIKIRAN RAKYAT - Persib Bandung bertemu dengan Persebaya Surabaya di final kompetisi Perserikatan 1989/1990.
Bagi Persebaya, final itu adalah yang ketiga kalinya setelah selalu berhasil menembus final pada dua edisi kompetisi Perserikatan sebelumnya.
Final dilangsungkan di Stadion Utama Senayan, Jakarta. Dalam catatan buku Persib Undercover (2014) yang ditulis Aqwam Fiazmi Hanifan dan Novan Herfiyana, ofisial dari kedua tim sempat terlibat perang psikologis (psy-war) sebelum pertandingan final dimulai.
Baca Juga: Preview Udinese vs Juventus: Kejutan di Dacia Arena
Asisten manajer Persib kala itu, Wardaya, optimistis timnya bisa mengalahkan Persebaya di laga final.
Wardaya menilai, Persib punya modal cukup bagus karena pernah mengalahkan Persebaya di babak penyisihan.
"Kemenangan itu berkat perjuangan yang cukup berat. Insyaallah Persib akan mengulang sukses di final nanti," ujar Wardaya.
Perkataan sesumbar Wardaya dibalas langsung oleh penasihat tim Persebaya, M. Barmen.
Baca Juga: Kisah Andrew Robertson: Dari Jadi Penjual Tiket hingga Bawa Liverpool Juara Premier League
"Kalau ada yang berbicara peluang, sayalah yang paling optimistis Persebaya akan juara," ungkap Barmen.