PIKIRAN RAKYAT – Viking Persib Club (VPC) akan memberikan kejutan di laga kandang Persib Bandung melawan Arema FC di Stadion GBLA, Rabu, 8 November 2023. Komunitas bobotoh Persib terbesar itu kembali hadir mendukung tim kebanggaannya setelah menepi hampir setengah musim BRI Liga 1.
Pada momentum kembalinya VPC ke stadion, mereka akan melakukan gebrakan atas nama kemanusiaan untuk Palestina dengan berdonasi dan mengibarkan bendera simbol negara dengan ibukota Yerusalem tersebut. Agenda solidaritas tersebut bertajuk ‘One Man One Flag’.
“Our voices will never be SILENCED! Kita berdonasi untuk masyarakat Palestina, kembali ke stadion merayakan sepakbola dengan mengibarkan bendera merah, hijau, dan putih. Sampai bertemu Rabu nanti di GBLA,” kata keterangan di akun X @officialvpc.
“Langit Gaza bersinar kemerahan dari ledakan yang terus bergemuruh. Korban semakin bertambah, ribuan orang meninggal dan luka-luka. Satukan solidaritas untuk Palestina,” tulis flyer di akun tersebut.
Adapun mereka membuka donasi sebesar Rp33.000 yang diperuntukkan untuk donasi sebesar Rp15.000 dan bendera kecil berukuran 50x70cm. Donasi tersebut akan disalurkan Viking Persib Club dengan menggandeng Lazis Darul Hikam untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar bagi warga Palestina, seperti makanan, obat-obatan, keperluan pribadi, dan juga bantuan pascaserangan.
Pencopotan bendera Palestina di Stadion GBLA
Ramai diperbincangkan di media sosial soalnya adanya pencopotan bendera Palestina saat laga kandang Persib di Stadion GBLA pada Sabtu, 28 Oktober 2023. Ketua Viking Persib Club, Tobias Ginanjar mempertanyakan sikap politik apa yang dimaksud Persib pada rilis yang disampaikan pada 2 November 2023.
Baca Juga: Profil Timnas Jepang di Piala Dunia U-17 2023: Pemain Kunci, Daftar Skuad, dan Profil Pelatih
Sebelumnya, manajemen Persib mengeluarkan rilis bahwa pencopotan bendera Palestina itu sesuai dengan Regulasi Liga 1 2023/2024 dan Kode Disiplin PSSI 2023. Pada intinya, pengibaran bendera Palestina di stadion itu dianggap berkaitan dengan unsur SARA, politik, provokatif, dan diskriminatif’, berbau keagamaan/religious atau terkait isu politis tertentu.