kievskiy.org

Askot PSSI Bandung dan 36 PS Siap Tempuh Jalur Hukum Terkait Polemik Persib Amatir

Pengurus Askot PSSI Bandung, perwakilan 36 PS, dan mantan pemain Persib berfoto bersama pada acara syukuran HUT Persib yang ke-91, di Aula Gedung Asprov PSSI Jabar, Jalan Lodaya, Kamis, 14 Maret 2024.
Pengurus Askot PSSI Bandung, perwakilan 36 PS, dan mantan pemain Persib berfoto bersama pada acara syukuran HUT Persib yang ke-91, di Aula Gedung Asprov PSSI Jabar, Jalan Lodaya, Kamis, 14 Maret 2024. /Pikiran Rakyat/Irfan Subhan

PIKIRAN RAKYAT - Asosiasi Kota Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Askot PSSI) Bandung dan 36 PS meminta kepada PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) untuk mengembalikan pembinaan usia muda (Persib amatir). Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka Askot PSSI Bandung dan 36 PS siap menempuh jalur hukum.

Ketua Umum Askot PSSI Bandung Yoko Angga Surya mengatakan, seperti perjanjian yang dilakukan pada tahun 2009 dari Persib amatir ke badan hukum, maka pembinaan usia 18 tahun seharusnya dikembalikan ke Askot PSSI Bandung.

“Harapan 36 PS dan masyarakat Kota Bandung tentunya menginginkan semoga pembinaan usia muda dikembalikan ke 36 PS. Dan harapan untuk Persib di di tahun ini mudah-mudahan bisa menjadi juara dan lebih berprestasi ke depannya,” kata Yoko saat ditemui di acara syukuran HUT Persib yang ke-91 tahun di Aula Gedung Asprov PSSI Jabar, Jalan Lodaya, Kamis, 14 Maret 2024.

Terkait polemik perubahan hari jadi Persib oleh PT PBB dari 14 Maret 1933 ke 5 Januari 1919. Baik Askot maupun 36 PS masih berpegang teguh jika hari jadi Persib tetap pada tanggal 14 Maret.

Yoko menuturkan, Askot PSSI Bandung tetap melakukan komunikasi dengan PT PBB terkait hal tersebut, dan diharapkan bisa segera menemui titik temu karena sebelumnya CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Glenn T. Sugita pernah menuturkan tidak mempermasalahkan tentang hari jadi Persib ini.

Sementara itu Wakil Ketua Umum Askot PSSI Bandung yang juga menjadi bidang hukum mengatakan, koordinasi dan komunikasi dengan PT PBB terkait masalah hari jadi ini terus berjalan.

“Artinya memang perlu adanya kepastian saja, mudah-mudahan masih dalam last minute masih ada kesempatan bisa bersinergi khusus masalah hari jadi. Tapi kalaupun tidak toh kita ada ranah hukumnya,” ujarnya.

Hal yang sama juga diungkapkan pemilik IPS GS dan juga budayawan Taufik Faturohman. Menurutnya jika ada pihak yang bersikukuh mengubah tanggal lahir Persib dari 14 Maret 1933 menjadi 5 Januari 1919 tidak berdasar.

Menurutnya, acuan mereka mengubah hari jadi itu berdasarkan kliping koran sedangkan Askot PSSI Bandung dan 36 PS memiliki data autentik yang diturunkan pengurus terdahulu hingga ke pengurus saat ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat