/photo/2020/05/30/3699819647.jpg)
PIKIRAN RAKYAT – Di tengah pandemi Covid-19 yang kian meluas hampir di seluruh wilayah Indonesia, mengakibatkan melemahnya daya beli masyarakat.
Imbasnya terasa pada hampir semua sektor usaha kecil, menengah dan industri, termasuk di dalamnya sektor usaha properti.
Namun, untuk bertahan ditengah masa yang serba sulit akibat imbas dari pandemi Covid-19, berbagai cara ditempuh sejumlah pengusaha properti dalam mempertahankan roda ekonomi.
Baca Juga: ITD Unair Ditutup Sementara akibat Over Kapasitas, Persi Jatim Khawatir Adanya Penumpukan Uji Sampel
Seperti halnya yang dilakukan salah satu perusahaan properti, PT Generasi Sinergi Prima (GSP) pengembang perumahan rakyat di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Pengembang lebih memilih untuk tidak mengendurkan aktivitas bisnisnya.
Salah satunya adalah memangkas besaran uang muka atau down payment (DP) hingga 90 persen, dan menggratiskan biaya KPR dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) hingga 100 persen.
Baca Juga: Dikubur Hidup-hidup, Seorang Bayi di India Berhasil Selamat Usai Kakinya Mencuat dari Dalam Tanah
CEO PT GSP, Ariansyah Eka Saputra menuturkan bahwa hal tersebut dilakukan guna memberikan kemudahan kepada para calon konsumen untuk dapat membeli rumah dengan biaya yang terjangkau.
Sehingga meningkatkan daya beli masyarakat serta menciptakan suhu perekonomian tetap stabil di masa pendemi, terutama di dunia properti.