kievskiy.org

Israel dan Palestina Buram di Google Earth, Ternyata Amerika Penyebabnya

Israel dan Palestina yang tampak 'blur' jika dilihat dari citra satelit milik Google Earth
Israel dan Palestina yang tampak 'blur' jika dilihat dari citra satelit milik Google Earth /Twitter.com/@arictoler Twitter.com/@arictoler

PIKIRAN RAKYAT - Baru-baru ini seorang jurnalis investigasi bernama Aric Toler memberitahu fakta mengejutkan soal konflik Palestina dan juga Israel.

Dari penjelasan Aric, tampak bahwa Palestina dan Israel memiliki gambar yang kabur jika dilihat dari citra udara aplikasi Google Earth.

Baik pepohonan, rumah, mobil, dan kota di dua wilayah tersebut tampak memiliki gambar dengan resolusi yang paling rendah.

Akibatnya kedua daerah tersebut tampak tak jelas meskipun dilihat dari citra satelit.

Baca Juga: Krisdayanti Semprot Atta Halilintar Usai Aurel Hermansyah Keguguran: Psikisnya Jauh Lebih Penting

Awalnya Aric mengira permasalahan ini muncul karena Google menolak memberi data citra satelit mereka untuk wilayah Palestina dan Israel.

“Saya tahu ini adalah masalah terkecil yang terjadi di Gaza sekarang, tetapi tidak masuk akal bahwa Google (dan Bing, dan bahkan Yandex) menolak memberikan citra satelit non-kentang untuk beberapa tempat terpadat di bumi, dan sering terkena serangan udara Israel," katanya menjelaskan dalam akun twitternya.

Tetapi kini, diketahui bahwa Amerika merupakan penyebab dari 'kaburnya' gambar Palestina dan Israel jika dilihat dari Google Earth.

Baca Juga: Baru 22.000 Pemudik Balik ke Jakarta, Puncak Arus Balik Diprediksi 21-22 Mei 2021

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Iflscience, Amerika memiliki aturan yang bernama Amandemen Kyl-Bingaman (KBA), yang diberlakukan oleh Undang - Undang Otorisasi Pertahanan Nasional Pertahanan Militer AS pada tahun 1997.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat