kievskiy.org

Komisi Uni Eropa Beri Saran Karyawannya Supaya Tak Gunakan WhatsApp

UNI Eropa menyarankan kepada karyawannya untuk beralih dari WhatsApp ke aplikasi Signal yang dianggap memiliki sistem kemanan lebih ketat.
UNI Eropa menyarankan kepada karyawannya untuk beralih dari WhatsApp ke aplikasi Signal yang dianggap memiliki sistem kemanan lebih ketat. /PIXABAY/ PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Cabang eksekutif Uni Eropa menyarankan kepada karyawannya untuk beralih dari WhatsApp ke aplikasi Signal yang dianggap memiliki sistem kemanan lebih ketat.

"Signal dipilih sebagai aplikasi yang disarankan untuk perpesanan instan publik," kata Komisi Uni Eropa, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Engineering and Technology, Selasa, 25 Februari 2020.

Diketahui aplikasi perpesanan Signal juga menawarkan fitur enkripsi end-to-end untuk memperketat keamanan komunikasi penggunanya.

Baca Juga: Lokasi SIM Keliling Wilayah Bandung Raya Hari Ini, Rabu, 26 Februari 2020

"Ini (Signal) seperti WhatsApp dan iMessage tetapi didasarkan pada protokol enkripsi yang sangat inovatif.

"Karena adanya open-source, Anda dapat memeriksa apa yang terjadi di aplikasi," kata seorang ahli Bart Preneel, dari University of Leuven.

Signal dikembangkan pada awal tahun 2010-an oleh organisasi nirlaba dan memiliki fitur-fitur yang berfokus pada privasi seperti kemampuan untuk mengatur pesan agar bisa dihapus sendiri atau self-destructed sesuai waktu yang ditentukan.

Baca Juga: Peneliti Temukan Hewan Pertama yang Tak Bernapas

Aplikasi Signal juga diterima baik oleh pakar keamanan dan pendukung privasi seperti Edward Snowden dan co-founcer WhatsApp Brian Acton.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat