PIKIRAN RAKYAT - Mantan kontraktor karyawan Apple, Thomas le Bonniec yang pernah membantu program Apple, Siri, memutuskan untuk memprotes atas kurangnya tindakan yang diambil Apple.
Thomas le Bonniec (25) bekerja di bawah proyek penilaian Siri yang mengumpulkan potongan audio untuk meningkatkan akurasi asisten cerdas.
Thomas le Bonniec disebut sebagai whistleblower yang awalnya anonim, namun ia telah mengungkapkan identitas dirinya sebagai protes terhadap kurangnya tindakan terhadap Apple yang menurutnya telah melanggar dasar hak asasi manusia.
Baca Juga: Bisa Cegah Hoax, Simak Tweet Viral Tips Mengecek Sumber Asli Video yang Beredar di Internet
Dia telah melakukannya dengan mengumumkan surat terbuka kepada regulator privasi Eropa dan menyatakan keprihatinannya.
“Sangat mengkhawatirkan bahwa Apple terus mengabaikan dan melanggar hak-hak dasar dan terus mengumpulkan data dalam jumlah besar," tulisnya, sebagaimana dikutip Pikiran-rakyat.com dari The Guardian.
“Saya sangat prihatin bahwa perusahaan teknologi besar pada dasarnya menyadap seluruh populasi meskipun warga Eropa diberi tahu bahwa Uni Eropa punya undang-undang perlindungan data terkuat di dunia. Mengesahkan undang-undang tidak cukup baik, perlu ditegakkan atas pelanggar privasi," tambahnya.
Baca Juga: Ikut Bantu Penanganan COVID-19, Bridgestone Bagikan Paket Sembako Kepada Warga di Karawang
Le Bonniec yang bekerja sebagai subkontraktor di kantor Apple Cork, menyalin permintaan pengguna dalam bahasa Inggris dan Prancis, hingga ia berhenti pada musim panas tahun 2019 karena masalah etika dengan pekerjaannya itu.