kievskiy.org

Mengenal Raden Ayu Lasminingrat, Cendekiawan Sunda yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Raden Ayu Lasminingrat menjadi Google Doodle pada Rabu, 29 Maret 2023.
Raden Ayu Lasminingrat menjadi Google Doodle pada Rabu, 29 Maret 2023. /Dok. Google

PIKIRAN RAKYAT – Google Doodle menampilkan ilustrasi Raden Ayu Lasminingrat pada Rabu, 29 Maret 2023. Momen ini merupakan peringatan hari lahir sang cendekiawan Sunda yang ke-169. Lasminingrat kerap disebut sebagai intelektual perempuan di era Hindia Belanda.

“Hari ini Google Doodle merayakan ulang tahun ke-169 dari penulis dan cendikiawan Sunda, Lasminingrat, yang membuka jalan bagi generasi masa depan perempuan Indonesia,” kata Google dalam keterangannya.

 Raden Ayu Lasminingrat lahir dengan nama Soehara pada 29 Maret 1843. Ia merupakan anak dari Raden Muhammad Musa dan Raden Ayu Ria. Lasmi lahir dalam keluarga intelektual, ayahnya merupakan seorang penghulu sekaligus sastrawan Sunda. Ia menempuh pendidikan di Sumedang dan diasuh oleh teman ayahnya, Levyson Norman.

Dari Norman, Lasmi belajar bahasa Belanda dan menjadi wanita Indonesia pertama yang fasih baca tulis dalam bahasa itu. Kemahirannya berbahasa Belanda akhirnya mengantarnya pada cita-cita memperjuangkan kesetaraan bagi perempuan Indonesia.

Baca Juga: Google Doodle Rayakan Ultah Raden Ayu Lasminingrat yang ke-169, Siapa Dia?

Selama hidupnya, Lasminingrat telah menerjemahkan buku-buku berbahasa Belanda ke dalam bahasa Sunda dengan pendekatan yang mudah dimengerti. Lewat buku-buku itu, pada 1879 ia mulai mendidik anak-anak dengan pendidikan moral, agama, ilmu alam, psikologi, dan sosiologi.

Buku Carita Erman yang diterjemahkan Lasminingrat dari Christoph von Schmid telah dicetak sebanyak 6.015 eksemplar. Bahkan pada 1911 buku tersebut dicetak ulang dalam aksara Sunda dan 1922 dalam aksara latin. Selain itu, ada juga Warnasari atawa Roepa-Roepa Dongeng Jilid I dan II yang terbit pada 1876 dalam aksara Sunda.

Kedua karya di atas menjadi salah satu buku pelajaran yang kerap digunakan di Garut. Bahkan kedua buku terjemahan itu tersebar hingga luar Jawa dan diterjemahkan kembali dalam bahasa Melayu.

Baca Juga: 5 Puisi Romantis Sapardi Djoko Damono, Google Doodle Hari Ini Kenang Sosoknya

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat