PIKIRAN RAKYAT - Raksasa teknologi Microsoft memperingatkan pengguna Windows 10 untuk tidak menginstal aplikasi CCleaner.
Microsoft Defender Antivirus yang sebelumnya dikenal sebagai Windows Defender kini sedang menandai aplikasi penghapusan file CCleaner sebagai program yang mungkin tidak diinginkan.
Menurut Microsoft, installer CCleaner sering dikemas dengan aplikasi yang berlebihan dan tidak perlu.
Baca Juga: Sinopsis Film: Collide
"Walaupun aplikasi yang dibundel itu sah. Bundling perangkat lunak, terutama produk dari penyedia lain dapat mengakibatkan aktivitas software tidak terduga yang dapat berdampak negatif pada pengalaman pengguna," tulis Microsoft dalam blognya, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Laptopmag.
Adapun aplikasi perangkat lunak yang sering dibundel dengan CCleaner seperti Google Chrome, Google Toolbar, Avast Free Antivirus dan AVG Antivirus Free.
Microsoft menambahkan bahwa sementara installer CCleaner menawarkan kepada pengguna opsi untuk memilih keluar dari perangkat lunak yang tidak perlu, banyak pengguna Windows yang secara tidak sengaja menginstal program.
Baca Juga: Diklaim Pertama di Indonesia, Majelis Taklim Terpadu Diresmikan di Kabupaten Cirebon
"Untuk melindungi pengguna Windows, Microsoft Defender Antivirus menandai CCleaner sebagai aplikasi yang mungkin tidak diinginkan atau potentially unwanted application (PUA)," kata Microsoft.