kievskiy.org

Semua Orang di Bumi akan Mati, Kata Peneliti AI Terkemuka Memperingatkan

Ilustrasi robot.
Ilustrasi robot. /Pixabay/TheDigitalArtist

PIKIRAN RAKYAT - Peneliti sistem kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) Eliezer Yudkowsky mengatakan, menghentikan pengembangan AI dan menghukum keras mereka yang melanggar moratorium adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan umat manusia dari kepunahan.

Salah satu pendiri Machine Intelligence Research Institute (MIRI) itu menyampaikan pendapatnya di majalah TIME pada Rabu minggu lalu.

Yudkowsky juga menjelaskan mengapa dia tidak menandatangani petisi yang meminta "semua laboratorium AI untuk segera berhenti beroperasi setidaknya enam bulan selama percobaan sistem AI yang lebih kuat daripada GPT-4," model bahasa besar multimodal, yang dirilis oleh OpenAI.

Baca Juga: Cek Fakta: Pengakuan Sri Mulyani, Transaksi Rp300 T Mengalir ke Jokowi sejak Awal Menjabat

Menurutnya, petisi yang ditandatangani oleh orang-orang seperti Elon Musk dan Steve Wozniak dari Apple, tidak akan membuat perkembangan AI yang masif dan tak terkendali bisa dihentikan.

"Hasil yang paling memungkinkan dari membangun AI yang sangat cerdas, dalam situasi apa pun yang jauh seperti saat ini, adalah berarti setiap orang di Bumi akan mati," ucapnya, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Russia Today pada Senin, 3 April 2023.

"AI yang cukup cerdas tidak akan bertahan lama di komputer," katanya memperingatkan.

Baca Juga: Iwan Bule Peluk dan Doakan Penggawa Timnas U20 Hokky Caraka

Dia menjelaskan bahwa fakta string DNA sudah dapat dikirim ke laboratorium untuk menghasilkan protein kemungkinan besar akan memungkinkan AI "membangun bentuk kehidupan artifisial atau bootstrap langsung ke pembuatan molekul postbiologis" dan lahir ke dunia.

Menurut peneliti, moratorium pelatihan AI besar baru yang tidak terbatas dan di seluruh dunia harus segera diberlakukan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat