kievskiy.org

Mengenal Bug Abuse di Final Valorant SEA Games 202, Pelanggaran yang Diprotes Keras Timnas Indonesia

Timnas Valorant berfoto usai babak semifinal melawan Filipina pada SEA Games 2023 Kamboja.
Timnas Valorant berfoto usai babak semifinal melawan Filipina pada SEA Games 2023 Kamboja. /PBESI

PIKIRAN RAKYAT - Adanya kasus bug abuse dalam laga final Valorant SEA Games 2023 Kamboja jadi diperbincangkan saat ini. Timnas Indonesia bahkan mengeluarkan sikap tegas untuk tidak melanjutkan laga penentuan itu.

Berjam-jam lamanya, pengurus Esport Indonesia berupaya menyuarakan protes atas kasus bug abuse di final Valorant SEA Games 2023.

Hingga akhirnya keluar keputusan Indonesia dan Singapura sama-sama mendapatkan medali emas dalam laga Valorant SEA Games 2023.

Kini, beredar pertanyaan seputar bug abuse yang membuat kehebohan di penggemar Esport Indonesia.

Baca Juga: Jenis-jenis Bug Abuse dalam Game, Dipakai Tim Valorant Singapura Melawan Indonesia di SEA Games 2023

Permasalahan bug abuse berawal dari temuan penggunaan bug camera Cypher oleh tim Singapura dalam map Split saat melawan Timnas Indonesia. Bug sendiri adalah kesalahan yang ada dalam sistem pengoperasian suatu platform, PC, Console, hingga game online.

Bukan sekali, bug camera Cypher kedapatan digunakan sebanyak tiga kali oleh tim Singapura, sehingga sudah berkategori bug abuse atau kesalahan yang sengaja dilakukan seseorang atau kelompok terhadap suatu hal.

Saat itu masih berada pada ronde 8, Tim Indonesia pun berupaya menghubungi pihak wasit melalui discord untuk menghentikan pertandingan yang sudah berjalan curang itu. Namun, wasit asal Kamboja seolah bersikap pura-pura tidak mengetahui dan hanya menganggap bug camera Cypher bukan hal yang dilarang.

Laga final Valorant SEA Games 2023, diputuskan benar-benar berhenti pada ronde ke-14, saat Indonesia mengajukan Technical Pause.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat