kievskiy.org

Twitter Kena Gugat Perusahaan PR, Diduga Nunggak Tagihan Sebesar Nyaris Rp700 Triliun

ILUSTRASI - Twitter kena gugat tunggakan biaya nyaris Rp700 triliun pada Juni 2023
ILUSTRASI - Twitter kena gugat tunggakan biaya nyaris Rp700 triliun pada Juni 2023 /Pexels/Brett Jordan

PIKIRAN RAKYAT - Kanal media sosial Twitter kembali terkena kasus hukum jelang akhir Mei 2023. Tuntutan Twitter kali ini dilayangkan oleh sebuah perusahaan public relation (PR) yang dulu pernah bekerja sama dengan mereka.

Gugatan ini dilayangkanoleh seorang mantan firma PR dari Twitter bernama Joele Frank. Frank menyebutkan Twitter berhutang biaya sejumlah 44 miliar dolar AS (setara dengan Rp660 triliun) sejak dibeli oleh CEO Tesla, Elon Musk.

Dalam keterangannya, Frank menyatakan Twitter berutang 830.498 dolar AS (setara Rp12 miliar) terdiri atas enam faktur yang belum dibayarkan. Selain itu, perusahaan asal Amerika Serikat ini juga menunggak biaya panggilan pengadilan dalam gugatan Twitter.

Baca Juga: Kronologi Wakil Bupati Rokan Hilir Terciduk ‘Ngamar’, Polisi: Terjaring Operasi Prostitusi Online

Hal ini yang kemudian membuat Elon Musk yang telah membeli Twitter, kemudian mencoba untuk mundur.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters pada Minggu, 27 Me 2023, perusahaan PR tersebut menyatakan Twitter sudah mengakhiri kontrak kerja sama pada 16 November 2022.

Tiga minggu setelah pembelian ditutup, Twitter tak lagi mengkomunikasikan permintaan pembayaran di luar janji otomatis mereka untuk segera memproses.

Joele Frank jengah dengan hal ini. Ex pekerja Twitter yang sudah bekerja sejak tahun 2015 ini melaporkan mantan perusahaannya ke pengadilan Manhattan, New York.

Baca Juga: Kasus Tabrak Lari oleh Moge Terjadi Lagi, DPRD Ciamis Minta Ridwan Kamil Tanggung Jawab

Tak hanya dia saja, Frank menyatakan banyak tuan tanah, vendor, dan konsultan menggugat Twitter karena tagihan yang belum dibayar. Semua hutang tersebut diwarisi kepada Elon Musk saat dia membeli perusahaan tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat