kievskiy.org

Di Balik Ketenaran Threads, Ada Banyak Data Pribadi yang Dikumpulkan dari Pengguna

Threads, aplikasi buatan Meta yang disebut saingi Twitter.
Threads, aplikasi buatan Meta yang disebut saingi Twitter. /Reuters/Dado Ruvic

PIKIRAN RAKYAT - Kemunculan Threads sebagai saingan Twitter telah membuat banyak orang segera membuat akun aplikasi itu. Di balik ketenarannya, Threads memiliki upaya untuk mengumpulkan data dalam cakupan sangat luas.

Threads beredar pada lebih dari 100 negara di dunia, tetapi ternyata masih belum tersedia di berbagai negara Uni Eropa, seperti Jerman, Spanyol, Italia, dan Prancis, Irlandia, dan Belgia.

Laporan Bloomberg menyebutkan bahwa alasan Uni Eropa belum ditembus aplikasi itu, adalah karena adanya masalah terkait permintaan berbagi data antara Threads dan Instagram.

Threads disebutkan dapat mengumpulkan berbagai data pribadi pengguna yang tidak dilakukan oleh Twitter, seperti penjelajahan web, alamat fisik, informasi kesehatan dan kebugaran, dan detail kontak pengguna lainnya

Baca Juga: Turun Tangan Masalah Dewi Perssik vs Ketua RT, Saipul Jamil: Korban Asistennya

Dalam informasi di Google Play Store, Threads juga mengambil daftar panjang data yang bisa diperoleh dari pengguna, seperti  riwayat pencarian dalam aplikasi, aktivitas penelusuran web, acara kalender, kontak, rekaman suara atau suara, file musik, berbagai file audio, foto, video, pesan SMS, komunikasi dalam aplikasi, email, informasi kartu pembayaran, detail rekening bank, dan bahkan mencakup data keuangan.

Selain itu, aplikasi buatan Meta ini juga berupaya mempelajari pengambilan data pribadi yang lebih sensitif, seperti mencakup data biometrik, orientasi seksual, dan informasi etnis.

Selain itu, Threads ternyata masih memiliki masalah besar yang memunculkan kekhawatiran para penggunanya. Aplikasi berbasis teks buatan Meta itu menyimpan potensi terburuk bagi terhapusnya akun Instagram yang ditautkan.

Baca Juga: Najwa Shihab Soal Threads: Nostalgia Twitter Selebum Menjengkelkan

Threads dalam laporan CEO Mark Zuckerberg, disebut telah sukses meraih 10 juta pengguna selama tujuh jam setelah rilis dan dinobatkan sebagai aplikasi dengan pertumbuhan konsumen paling cepat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat