PIKIRAN RAKYAT - Di era digital seperti saat ini, teknologi membawa banyak kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya, pembayaran nontunai dengan memindai kode QR.
Kendati demikian, kemajuan teknologi yang kian pesat rupanya membawa ancaman keamanan yang serius. Belakangan ini, Komisi Perdagangan Federal (FTC) memperingatkan publik mengenai bahaya tersembunyi di balik kode QR.
Kode QR yang umum digunakan untuk pembayaran kini mulai disalahgunakan untuk mengelabui orang agar mengunjungi tautan berbahaya. Hal ini dinamankan Quishing.
Baca Juga: Kronologi Baim Wong jadi Korban Phising Lewat WA, Miliaran Rupiah Terkuras
Waspada Quishing
Quishing merupakan jenis serangan phising yang memanfaatkan kode QR. Sementara phising adalah jenis serangan cyber dengan teknik pengelabuan. Tujuannya, untuk mencuri informasi data seseorang.
Phising sudah ada sejak lama, dan seiring berjalannya waktu, bentuknya pun semakin beragam. Para pelaku kejahatan kini memanfaatkan kode QR untuk melancarkan aksinya.
Orang yang memindai kode QR itu nantinya akan diarahkan ke situs palsu. Di situs ini, para pelaku akan mengakses data pribadi atau memasang malware di perangkat korban.
Saat ini, kode QR ada di mana-mana. Di restoran, swalayan, transportasi massal, bahkan undangan pernikahan. Lantas bagaimana cara melindungi diri dari Quishing?
Hal pertama yang harus dilakukan adalah, tidak sembarangan memindai kode QR, terutama dari sumber yang tidak dijelas.