kievskiy.org

Dampak Perubahan Iklim, 10 Negara Ini Diprediksi Bakal Tenggelam pada Tahun 2050

Ilustrasi laut dan pesisir.
Ilustrasi laut dan pesisir. /Pixabay/user1488365914 Pixabay/user1488365914

PIKIRAN RAKYAT - Bencana akibat perubahan iklim semakin menunjukkan kekuatannya, dengan para ahli memperingatkan akan dampak yang menghancurkan pada perekonomian dan kehidupan manusia di masa depan.

Menurut penelitian terbaru, bencana alam pada tahun 2022 saja telah menyebabkan kerugian global mencapai 313 miliar dolar AS, dengan lebih dari 31.300 jiwa yang menjadi korban.

Diskusi tentang "kiamat" Bumi akibat perubahan iklim semakin intens, dengan panggilan untuk tindakan darurat guna mengatasi masalah ini. Salah satu fokus utama adalah menurunkan emisi karbon melalui gaya hidup yang lebih ramah lingkungan serta proses produksi yang berkelanjutan.

Dilansir dari Yahoo Finance, jika tidak ada tindakan yang diambil, 10 negara berikut diprediksi akan menjadi korban pertama "kiamat" Bumi pada tahun 2050 mendatang:

  • Kepulauan Solomon: 5 pulau di Kepulauan Solomon telah musnah akibat gelombang air laut, sedangkan 6 pulau lainnya sudah terendam sebesar 20 persen.
  • Kepulauan Marshall: Kenaikan level air laut telah menyebabkan banjir permanen di kota Majuro, dengan 40% bangunan terdampak. Studi menunjukkan potensi kepunahan negara ini.
  • Vanuatu: Kenaikan air laut 6 mm per tahun mengancam eksistensi negara ini, dengan proyeksi kenaikan temperatur dan level air laut yang semakin buruk pada tahun 2030.
  • Fiji: Tingkat kenaikan air laut 6 mm setiap tahunnya telah memaksa warga untuk bermigrasi, dan beberapa desa kehilangan lahan daratan hingga 20 meter.
  • Tuvalu: Ancaman erosi terumbu karang dan kenaikan air laut 5 mm per tahun membuat negara ini rentan terhadap bencana.
  • Samoa: Kenaikan suhu air laut merusak terumbu karang dan mempengaruhi sektor pariwisata dan pertanian.
  • Kiribati: Kenaikan air laut berkisar antara 1-4 mm per tahun, dengan banjir yang sering terjadi, mengancam kehidupan bawah laut dan ekonomi.
  • Maladewa: Lebih dari 80% daratan negara ini terletak di bawah 1 meter dari permukaan laut, sementara kenaikan air laut mencapai 1,6 mm per tahun.
  • Vietnam: Kenaikan air laut 3,6 mm per tahun mengancam sektor pertanian dan menyulitkan pasokan pangan.
  • Seychelles: Kenaikan air laut 2,3 mm per tahun membuat 80% aktivitas ekonomi di wilayah ini rentan terhadap banjir.

Dengan ancaman yang semakin nyata, masyarakat global dipanggil untuk bertindak bersama-sama dalam mengatasi krisis perubahan iklim, sebelum terlambat bagi planet kita.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat