PIKIRAN RAKYAT - Google menyatakan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi adanya kumpulan dokumen internal yang bocor. Data dalam dokumen itu diyakini berisi detail tentang kumpulan data yang digunakan dalam algoritma perangkat pencariannya atau Google Search Engine.
Menurut laporan The Verge, Google yang sebelumnya menolak untuk merespons data yang bocor tersebut, akhirnya memberikan tanggapan resmi.
"Kami akan berhati-hati untuk tidak membuat asumsi yang tidak akurat tentang (Google) Search berdasarkan informasi yang di luar konteks, ketinggalan zaman, atau tidak lengkap," kata juru bicara Google, David Thompson, dikutip pada Sabtu, 1 Juni 2024.
Thompson mengatakan bahwa Google telah berbagi banyak informasi tentang cara kerja Search Engine dan jenis faktor yang dipertimbangkan dalam sistem Google.
"Kami akan melindungi integritas hasil kami dari manipulasi," ucapnya.
Adapun kebocoran dokumen itu, yang pertama kali diungkapkan oleh pakar SEO, Rand Fishkin dan Mike King, menjabarkan wawasan langka tentang cara kerja mesin pencari Google dan data yang digunakannya untuk menentukan peningkatan halaman web.
Kendati Google berusaha untuk menutup spekulasi yang mungkin datang dari informasi yang bocor, kebocoran ini kemungkinan akan memicu seruan untuk transparansi dan akuntabilitas yang lebih besar dari Google.
Penting untuk dicatat bahwa dokumen yang bocor tersebut hanyalah sebagian kecil dari operasi internal Google yang luas, dan mungkin tidak mencerminkan gambaran lengkap tentang bagaimana perusahaan mengumpulkan dan menggunakan data.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa algoritma pencarian Google terus diperbarui dan disempurnakan, sehingga informasi dalam dokumen yang bocor mungkin sudah ketinggalan zaman.