kievskiy.org

Usai PHK Massal Tokopedia, Pakar Digital Wanti-wanti Soal Keamanan Data Pengguna

Ilustrasi kebocoran data.
Ilustrasi kebocoran data. / Reuters/ Kacper Pempe

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum Indonesia Digital Empowering Community (iDiec), Tesar Sandikapura memprediksi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang dilakukan Tokopedia akan menimbulkan kekhawatiran baru.

Padahal, keputusan PHK massal Tokopedia sebenarnya hanya tinggal menunggu waktu setelah aksi merger dilakukan.

"Sebenarnya merger Tokopedia dan TikTok, saya sudah prediksi terjadi seperti ini. Dan ternyata prediksi saya benar. Harusnya dari awal pemerintah melihat merger antara TikTok Shop dan Tokopedia ini tidak boleh,” kata Tesar dikutip dalam keterangannya, Minggu, 23 Juni 2024.

Tesar pun menyebut kekhawatiran itu berpotensi praktik monopoli serta duopoli usaha lantaran terjadinya dua perusahaan digabung atau salah satu perusahaan kemudian mengakuisisi perusahaan lain di sektor yang sama.

“Itu yang saya bingung kemarin kenapa kok mereka diizinkan,” ucapnya.

Selain PHK, Teras mengungkapkan kekhawatiran yang perlu diwaspadai soal perlindungan data pribadi para pengguna. Pasalnya, TikTok yang berinduk pada grup Bytedance, merupakan raksasa teknologi asal Tiongkok.

Menurutnya, pengendali TikTok Shop dan Tokopedia bakal bisa membaca para pengguna platformnya serta data-data penting seperti perilaku berbelanja konsumen.

“Datanya akan mereka kuasai, apalagi ini dibilang mereka punya pusat di luar negeri, ini perlu kita siasati. Lalu berikutnya sudah kejadian seperti ini, pemerintah sudah kepalang basah,” tuturnya.

Untuk itu Tesar pun meminta, semua pihak segera memikirkan langkah ke depan, setelah PHK ini terjadi. Hal-hal yang dikhawatirkan seperti keamanan data (seller-buyer) tidak digunakan demi kepentingan asing.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat