kievskiy.org

Polresta Bogor Ungkap Bandar Besar Narkoba Sulit Diciduk, Pandemi Tak Menurunkan Minat Narkoba

Ilustrasi narkoba. Polisi Lakukan Razia Hiburan Malam di Tangsel, 1 Perempuan Positif Konsumsi Sabu.
Ilustrasi narkoba. Polisi Lakukan Razia Hiburan Malam di Tangsel, 1 Perempuan Positif Konsumsi Sabu. /Pixabay/Arek Socha Pixabay/Arek Socha

PIKIRAN RAKYAT - Polresta Bogor Kota masih kesulitan mengamankan bandar besar narkoba di Kota Bogor. Sejauh ini, Satnarkoba Polresta Bogor Kota baru berhasil mengamankan kurir narkoba berskala kecil.

Kepala Satnarkoba Polresta Bogor Kota Kompol Agus Susanto tak menampik, mereka kesulitan mengungkap bandar besar narkoba karena pergerakan mereka cukup rapi.

Menurut Agus Susanto, usai mengamankan bandar kecil, biasanya komunikasi kurir dengan bandar besar narkoba langsung terputus sehingga sulit untuk dilacak.

"Kebanyakan yang ditangkap memang pengedar, dalam arti diperintah bandar besarnya. Jadi narkotik yang dipesan lewat perantara. Kadang-kadang kita kesulitan, jaringan mereka lebih pintar. Ketika alat komunikasi diamankan, langsung hilang kontak, enggak terdeteksi, yang diamankan itu kaki tangannya," ujar Agus Susanto pada pengungkapan kasus tindak pidana narkotika di kawasan depan Pusat Grosir Bogor, Jalan Merdeka, Kota Bogor, Rabu 31 Maret 2021.

Baca Juga: PUBG LITE Akan Ditutup, Simak Jadwal Penghentian Tiap Layanan

Baca Juga: Silaturahmi, PPP dan Golkar Sebut Soal Kesamaan Kedua Partai, Suharso Monoarfa: Sama-sama Terbuka bagi Publik

Menurut Agus, dalam sekali pengungkapan kasus narkoba, setidaknya terdapat 10 daftar pencarian orang (DPO). Sementara selama Maret 2021 ini, total perkara narkoba yang diungkap Polresta Bogor Kota mencapai 16 kasus dengan perincian sembilan kasus sabu dengan total 10 tersangka, ganja tiga kasus dengan tiga orang tersangka, dan ganja sintetis sebanyak empat kasus dengan total delapan tersangka.

"Kita DPO banyak, agak susah memang. Mereka yang bandar besar juga biasanya pakai nama samaran. Ada yang mengatakan, namanya inisial ini di lapas. Pas kita lacak, namanya enggak sesuai. Mereka udah pintar untuk memutus mata rantai," kata Agus.

Menurut Agus, ia tak menampik jika peredaran narkoba ada yang masih dikendalikan melalui lapas. Meskipun jumlahnya menurun, namun sistem pengendalian di lapas masih terjadi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat