kievskiy.org

Jeritan Pemilik Indekos di Bandung

Ilustrasi indekos.
Ilustrasi indekos. /Pikiran Rakyat/Alza Ahdira

PIKIRAN RAKYAT - Cetrek, cetrek, cetrek' satu persatu lampu di lorong dimatikan, bau lembab pun sedikit menusuk hidung pada bangunan mewah itu. Terlihat satu ruangan lampunya masih menyala, namun belasan ruangan lainnya gelap gulita.

Adit (34) tampak membawa sapu untuk bersihkan sedikit debu, namun debu itu tak banyak. Dia pun menuju pintu depan untuk duduk di teras yang biasanya menjadi tempat gelak tawa dan canda. Hanya saja hari itu suasananya tak lagi indah, hanya kelam dan sepi.

"Sudah hampir satu tahun lebih kos-kosan yang saya miliki ini tak diisi. Mulanya pada masa pandemi sih masih ada yang kos sampai beberapa bulan, tapi sekarang dari 15 kamar yang ada, hanya satu kamar yang terisi. Itupun kamarnya jarang ditinggali," ucap Adit pemilik indekos di Jalan Sawahlega, di Kawasan Setiabudi‎, Kota Bandung, pada Jumat 6 Agustus 2021.

Adit menceritakan biasanya indekos yang ia miliki ini penuh, bahkan jika ada yang berhenti kos, maka hanya selang dua, tiga hari sudah ada lagi yang mengisi. Ini karena harganya yang relatif murah namun dengan fasilitas lengkap.

Baca Juga: Arya Sinulingga Benarkan Pengakuan Presiden Jokowi Negara Punya Rp11.000 Triliun, Said Didu: Hoaks

"Kosan saya satu‎ bulannya tarifnya Rp700 ribu, itu termasuk kasur, air panas, kamar mandi di dalam dan wifi gratis. Jadi banyak yang minat lah, apalagi relatif tidak terlalu jauh dari kampus-kampus. Di sini yang dekat ada Unpas, NHI dan UPI," katanya.

Hanya saja memasuki pandemi Covid-19 satu per satu mereka yang tinggal di indekosnya pulang kampung. Sehingga tinggal hanya satu orang saja. 

"Yang satu orang itu kuliah di NHI, hanya saja di sini dia juga ada usaha jadi gak pulang kampung," ucapnya.

Baca Juga: Kedapatan Video Call Lawan Jenis, Sosok Pria Pelipur Lara Hati Amanda Manopo Jadi Sorotan

Adit pun terpaksa menggunakan uang hasil bayaran satu orang tersebut‎ untuk membayar biaya operasional. Khususnya pembayaran listrik di bangunan utama, meski masing-masing kamar sudah disediakan saluran listrik menggunakan token.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat