kievskiy.org

Seren Taun 1948 Ngemban Taun 1 Sura 1949 Saka Sunda di Cireundeu

SEREN Taun 1948 Ngemban Taun 1 Sura 1949 Saka Sunda digelar masyarakat Kampung Adat Cireundeu dalam prosesi adat di Kel. Leuwigajah Kec. Cimahi Selatan Kota Cimahi, Rabu (14/10/2015).*
SEREN Taun 1948 Ngemban Taun 1 Sura 1949 Saka Sunda digelar masyarakat Kampung Adat Cireundeu dalam prosesi adat di Kel. Leuwigajah Kec. Cimahi Selatan Kota Cimahi, Rabu (14/10/2015).*

CIMAHI, (PRLM).- Peringatan Seren Taun 1948 Ngemban Taun 1 Sura 1949 Saka Sunda digelar masyarakat Kampung Adat Cireundeu dalam prosesi adat di Kel. Leuwigajah Kec. Cimahi Selatan Kota Cimahi, Rabu (14/10/2015). Masyarakat berdoa atas pemberian Tuhan selama setahun terakhir dan mengucap harapan untuk kehidupan di tahun mendatang. Warga adat berbondong-bondong menuju Bale Saresehan, para perempuan mengenakan kebaya putih dan para lelaki memakai pakaian pangsi hitam lengkap dengan iket kepala. Mereka membawa berbagai jenis hasil pertanian terutama singkong, umbi-umbian, buah buahan, dan lainnya dalam bentuk sesajian. Makanan ditempatkan di tengah bale di antara warga adat. Prosesi adat dibuka dengan sesepuh adat Abah Emen memberikan wejangan, lalu mengajak masyarakat untuk berdoa serta memanjatkan pujian-pujian kepada bumi tempat hidup dan pemberi kehidupan diiringi dengan senandung lagu kawih sunda. Panitren Kampung Adat Cireundeu Asep Abbas mengatakan, perayaan ini merupakan kebiasaan turun temurun yang dilaksanakan tiap tahun. Kegiatan ini sebagai bentuk syukur masyarakat kepada Sang Maha Pencipta karena dilimpahkan rezeki lewat hasil pertanian masyarakat sepanjang tahun. "Mugia akur rukun repeh rapih jeung sasama hirup," ujarnya. Masyarakat setempat menjadikan singkong sebagai makanan utama dan tidak mengonsumsi beras atau nasi. "Upacara ini bentuk kami mengucap rasa syukur atas hasil pertanian yang didapat. Harapan ke depan hasil pertanian lebih berlimpah dan lebih baik lagi dari hari sekarang," ujarnya. Pihaknya juga berharap bisa menjalin kerjasama dengan pemerintahan dalam menjaga lingkungan. "Berbagai bencana alam tidak terjadi kalau bersama-sama menjaga keseimbangan alam. Jangan hanya mengandalkan pemerintah, masyarakat juga harus menjaga lingkungan," ujarnya. (Ririn NF/A-88)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat