kievskiy.org

Pembelian BJB Tower Sepengetahuan dan Kebijakan Direksi

TERDAKWA BJB tower, Wawan Indrawan diperiksa sebagai terdakwa di pengadilan tipikor Bandung, Senin (9/11/2015).*
TERDAKWA BJB tower, Wawan Indrawan diperiksa sebagai terdakwa di pengadilan tipikor Bandung, Senin (9/11/2015).*

BANDUNG, (PRLM).- Kasus korupsi BJB Tower dengan kerugian negara Rp 298 miliar kembali disidangkan di Pengadilan Tipikor Bandung pada Senin (9/11/2015). Dalam sidang tersebut terungkap bahwa pembelian BJB Tower tersebut atas sepengetahuan dan kebijakan Direksi Bank BJB. "Iya memang semuanya kami laporkan ke direksi, dan direksi pun mengetahuinya," ujar terdakwa BJB Tower Wawan Indrawan, eks Kepala Divisi Umum Bank BJB, di depan majelis hakim saat memberikan keterangan sebagai terdakwa. Dalam persidangan tersebut juga terungkap, sejak kasus ini muncul terjadi perombakan unsur direksi di Bank BJB. Direktur Utama saat itu Bien Subiantoro dicopot. Pencopotan tersebut salah satunya buntut dari kasus BJB Tower, karena saat itu ada surat dari OJK yang menyebutkan pengadaan BJB tower menyalahi sehingga unsur direksi dinyatakan tidak layak. Kemudian atas surat OJK itu, Bien Subiantoro menggugat OJK. "Pa Bien memang menggugat OJK ke PTUN. Saya saat itu menjadi saksi," ujar terdakwa Wawan. Kemudian kuasa hukum terdakwa, Subani mempertanyakan soal adanya putusan tersebut. Apakah sudah inkrah? Wawan menjawab, putusannya sudah mempunyai kekuatan hukum tetap dan putusannya memenangkan Bien Subiantoro. Atas putusan tersebut, terdakwa Wawan menyebutkan bahwa proyek pengadaan BJB tower itu tidak masalah. Karena itulah Wawan merasa yakin dirinya dan direksinya waktu itu tidak bersalah atas kasus BJB tower. Kemudian hakim ketua Naisyah Kadir, mempertanyakan apakah proyek BJB tower ini terbesar sepanjang terdakwa berkarir? Wawan menjawab ya. "Ini memang terbesar karena angkanya mencapai setengah triliun," ujarnya. Atas pertanyaan hakim ketua, terdakwa Wawan juga menjelaskan bahwa memang Bank BJB ini kebanggaan masyarakat Jawa Barat. Sebelumnya Bank BJB peringkat 14 bank terbaik. Kemudian pada saat Direktur Utama dijabat Bien Subiantoro, naik menjadi peringkat 12. Selanjutnya, Bien punya rencana ke depan, yakni menaikan peringkat bank BJB menjadi peringkat 10. "Dengan pembelian BJB tower diharapkan akan semakin mengokohkan kompetensi bank dan naik menjadi peringkat sepuluh besar," ujarnya. Wawan yang juga ketua tim pengadaan BJB tower, menyatakan Bien Subiantoro, sebagai dirut sebenarnya masih panjang, jadi pergantian itu bukan karena habis jabatan. "Pa Bien makanya menggugat OJK, dan putusannya semakin mengokohkan bahwa proyek itu benar dan langkah Pa Bien sebagai dirut dan saya juga betul," ujarnya. (Yedi Supriadi/A-89)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat