kievskiy.org

Mengatasi Genangan Air, 10.000 Biopori akan Dibuat di Lembang

LUBANG biopori dibuat di areal Kantor Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (8/13/2015). Sekitar 10.000 biopori akan dibuat untuk mengatasi genangan air dan banjir di Lembang.*
LUBANG biopori dibuat di areal Kantor Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (8/13/2015). Sekitar 10.000 biopori akan dibuat untuk mengatasi genangan air dan banjir di Lembang.*

NGAMPRAH, (PRLM).- Pemerintah Kecamatan Lembang berencana membuat 10.000 lubang biopori untuk mengatasi genangan air yang kerap terjadi saat musim hujan ini. Lebih jauh, pembuatan biopori tersebut juga dilakukan untuk menjadikan daerah Lembang sebagai areal resapan air di wilayah kawasan Bandung utara. Pembuatan lubang biopori tersebut sudah diinisiasi Pemerintah Kecamatan Lembang. Sedikitnya 8 lubang biopori dibuat dengan memanfaatkan lahan di Kantor Kecamatan Lembang. Lubang biopori dengan diameter sekitar 15 cm tersebut dibuat dengan menanam pipa sedalam 1 meter. Melalui lubang biopori tersebut, genangan air akan masuk dan meresap ke dalam tanah. Camat Lembang, Endang Hadiat mengatakan, pembuatan lubang biopori di Kantor Kecamatan Lembang dilakukan dengan melibatkan para pegawainya. Dia menargetkan setiap pegawainya untuk membuat lubang biopori. “Dengan banyaknya lubang biopori yang dibuat, resapan air akan semakin banyak. Jadi, hal ini dapat meminimalisasi genangan air yang biasa terjadi saat musim hujan ini,” ujar Endang di Lembang, Selasa (8/12/2015). Sementara pembuatan lubang biopori ke depan, lanjut dia, akan dilakukan di Desa Jayagiri. Soalnya, di desa tersebut kerap terjadi genangan air saat hujan turun. "Jayagiri kanmi utamakan karena kalau hujan air nya itu sering membanjiri perumahan warga padat penduduk dan pertokoan yang ada di sana," katanya. Untuk membuat biopori sederhana, menurut dia, tidak memerlukan biaya yang mahal. Biopori dengan menggunakan pipa paralon seperti di kantornya, hanya membutuhkan biaya Rp 25.000 per lubang. Saat ini, dia mengaku tengah menjalin komunikasi dengan berbagai instansi, komunitas, dan organisasi di Lembang untuk membuat lubang biopori tersebut. Dengan dukungan dari berbagai pihak, dia optimistis 10.000 lubang biopori di Lembang bisa dibuat. “Apalagi, biaya pembuatannya tidak mahal. Dengan bergotong royong membuat biopori, diharapkan genangan air terus berkurang,” tuturnya. Seperti diketahui, lubang biopori tak hanya bermanfaat sebagai resapan air. Namun, biopori juga berguna sebagai tempat sampah organik yang dapat menyuburkan tanaman. Tak hanya itu, sampah organik yang dimanfaatkan oleh organisme di dalam tanah tersebut juga bisa meningkatkan kualitas air tanah. Soalnya, sampah organik tersebut akan berubah menjadi mineral, sehingga kualitas air tanah pun meningkat. (Cecep Wijaya/A-89)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat