kievskiy.org

Museum Sribaduga Dilengkapi Alat Pamer Multimedia Digital

KEPALA Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga Sajidin Aries tengah melakukan pengecekan alat pamer multimedia digital yang akan melengkapi sarana Museum Negeri Sri Baduga.*
KEPALA Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga Sajidin Aries tengah melakukan pengecekan alat pamer multimedia digital yang akan melengkapi sarana Museum Negeri Sri Baduga.*

BANDUNG,(PRLM).- Museum Negeri Sri Baduga Bandung lengkapi lima unit alat pamer koleksi multimedia digital. Selain intuk mendukung memamerkan seluruh koleksi alat pamer multimedia digital juga untuk program kunjung museum malam hari. Sejak dibuka dan diresmikan Menteri Pendidikan dan KebudayaabDR. Daud Yusuf, tanggal 5 Juni 1980, hingga sekarang, menurut Kepala Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga, Sajidin Aries, baru 20 persen koleksi yang bisa dipamerkan. “Padahal koleksi museum lebih dari 7000 koleksi dari 10 klasifikasi,” ujar Sajidin Aries, Sabtu(2/1/2016). Menurut Aries, alat pamer multimedia digital untuk melengkapi alat pamer sama dengan yang dipergunakan di Museum Nasional Jakarta. "Kita akan nengisinya dengan tentang sejarah Jawa Barat, termasuk koleksi museum Sri Badu serta koleksi masterpeace yang jarang dipamerkan," tambah Aries. Selama ini, kata Aries, dari 7000 koleksi museum, baru 20 persennya yang sudah dipamerkan di ruang pamer tetap dan selebihnya bergiliran dipameran tentatif. Kehadiran alat pamer multimedia digital, seluruh koleksi bisa disaksikan oleh masyarakat luas. Selain itu, adanya lima unit alat pamer multimedia digital, menurut Aries, museum sebagai destinasi wisata akan semakin terwujud. "Insyaallah, tahun 2016 semua koleksi Museum Sri Baduga bisa disaksikan oleh masyarakat melalui multimedia digital, selain itu kita akan membuka program baru, yakni museum night sebagai pelayanan prima kami," ujar Aries. Program kunjung museum malam hari menurut Aries merupakan terobosan baru untuk antisipasi para pengunjung ke museum yang datang kemalaman, terutama dari luar daerah. "Kasus ini sering terjadi, sehingga kami harus buka hingga larut malam. Atas dasar itu, kami berencana membuka museum night," katanya. Operasional lima unit alat pamer koleksi multimedia digital sepenuhnya dilakukan oleh pemandu museum, yang saat ini tengah mendapat pelatihan. Pengunjung sendiri bisa melihat dan menyentuh multimedia digital tersebut, namun tidak bisa mengoperasionalkan. "Hanya pemandu yang bisa mengoperasionalkan multimedia digital tersebut sambil menerangkan koleksi museum yang ada di alat tersebut," tambah Aries. Hingga akhir tahun 2015, berdasarkan catatan angka kunjungan ke Museum Negeri Sri Baduga mencapai 134.000 orang pengunjung. Hal tersebut sudah melampaui angka target kunjungan sebanyak 120.000 orang pengunjung dan mengalami peningkatan hingga 20 persen dari tahun sebelumnya. (retno heriyanto/A-89)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat