kievskiy.org

Deddy Mizwar: Sebelum ke Kalimantan, Pengikut Gafatar Sudah Pindah Agama

WAKIL Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menemui para pengikut Gafatar di Kantor Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, di Cimahi, Senin (15/2/2016).*
WAKIL Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menemui para pengikut Gafatar di Kantor Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, di Cimahi, Senin (15/2/2016).*

CIMAHI, (PRLM).- Banyak hal mengejutkan dari pengakuan pengikut organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Jawa Barat saat disambangi Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar di lokasi penampungan Dinas Sosial Jawa Barat di Jalan Jenderal Amir Mahmud, Senin (15/2/2016). Salah satunya, bahwa mereka telah keluar dari agamanya masing-masing dan menganut ajaran Millah Ibrahim.

"Faktanya mereka berangkat ke Kalimantan sudah mengenal Gafatar dan meyakini pemahaman yang disebarkan. Pemahaman dari Gafatar menawarkan solusi untuk perbaikan ekonomi lewat program ketahanan pangan dan hal itu menambah keyakinan mereka ikut gabung ," kata Deddy.

Pemerintah harus memikirkan solusi agar mereka bisa hidup di daerahnya tanpa menimbulkan masalah baru

Yang jadi masalah, kata Deddy, setelah dikembalikan ke daerah masing-masing, para pengikut Gafatar bingung atas jaminan yang didapat untuk kehidupan selanjutnya. Apalagi, banyak yang mengaku asetnya tertinggal di Kalimantan. "Makanya pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat harus memikirkan solusi agar mereka bisa hidup kembali di daerah masing-masing tanpa menimbulkan masalah baru," ujarnya.

Soal keyakinan beragama yang berubah setelah ikut Gafatar, perlu ditangani bersama dibantu pemuka agama. ”Ini menjadi introspeksi  juga bagi pemuka agama, sampai ada kesesatan dalam beragama. Dengan pendekatan yang komprehensif soal agama,  mudah-mudahan bisa kembali ke keyakinan masing-masing," ungkapnya. 

Para pengikut Gafatar yang dikembalikan ke daerahnya masing-masing pada hari ini ada 377 orang. Mereka kebanyakan dari Bogor, Depok, dan Bekasi.  Mereka akan dijemput oleh Dinas Sosial masing-masing daerah. Diharapkan, selepas kembali ke daerah masing-masing, pembinaan tetap dilakukan dinas terkait agar siap kembali ke lingkungannya. (Ririn NF)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat