kievskiy.org

Tak Ada Korban Gerhana Matahari

DETIK-detik terjadinya Gerhana Matahari Total, di Perairan Belitung, Bangka Belitung, Rabu (9/3/2016). Gerhana Matahari Total terjadi sekitar pukul 07.25 WIB dan berlangsung tidak lebih dari satu menit.*
DETIK-detik terjadinya Gerhana Matahari Total, di Perairan Belitung, Bangka Belitung, Rabu (9/3/2016). Gerhana Matahari Total terjadi sekitar pukul 07.25 WIB dan berlangsung tidak lebih dari satu menit.*

BANDUNG, (PRLM).- Kekhawatiran efek negatif gerhana matahari terhadap mata hingga Rabu, 9 Maret 2016, siang ini tak terbukti. Belum ada pasien yang datang ke Pusat Mata Nasional (PMN) Rumah Sakit Mata Cicendo akibat menyaksikan fenomena langka gerhana matahari total. Dokter residen jaga di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Mata Cicendo, Kati, mengatakan bahwa sejak pukul 8.00 hingga 10.45 belum ada pasien yang datang ke IGD akibat melihat langsung gerhana matahari. Menurut dia, ada satu pasien anak yang datang ke IGD, namun karena mengalami infeksi ringan pada mata, bukan karena melihat gerhana matahari. Sementara itu menurut Kukuh, petugas IGD RS Mata Cicendo lainnya, mengatakan bahwa melihat sinar matahari langsung, baik pada saat gerhana matahari total ataupun tidak, dengan intensitas tinggi dan dalam waktu lama juga sama bahayanya. "Hal itu akan meningkatkan paparan sinar matahari ke mata, terutama ke retina. Dampaknya dapat terjadi gangguan solar retinopathy," ungkapnya. Gejalanya biasanya berupa mata seperti kehilangan penglihatan pada bagian tengah. Kondisi seperti itu bisa dirasakan mulai beberapa jam hingga tiga bulan setelah paparan langsung sinar matahari. "Berat atau tidaknya gangguan penglihatan yang terjadi tergantung pada seberapa lama dan seberapa besar paparan dari sinar matahari tersebut," ucapnya. Kukuh menyarankan, bila ada masyarakat yang mengalami gangguan penglihatan di bagian tengah, setelah melihat fenomena gerhana matahari total secara langsung agar segera menghubungi dokter mata pada sarana pelayanan kesehatan terdekat agar segera diketahui dan ditanggulangi lebih dini. (Yeni Ratnadewi)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat