kievskiy.org

Menjadi Kaya yang Halal

SOREANG,(PR).- Kaum Muslimin sering salah kaprah memahami Nabi Muhammad yang dinilai sebagai orang miskin. Akhirnya Muslimin khawatir apabila memiliki harta karena dinilai harta bisa menjerumuskannya ke neraka.

"Nabi Muhammad saja disalahartikan sebagai orang miskin, padahal nabi itu kaya. Bedakan antara miskin dan hidup sederhana," kata Bupati Bandung Dadang M. Naser saat di Musyawarah Daerah Muhammadiyah Kab. Bandung di Kopo Sayati, Sabtu, 26 Maret 2016.

Lebih jauh Dadang Naser menyatakan, Nabi Muhammad sejak kecil sudah diajar berwirausaha mulai dari menggembala kambing sampai berdagang. "Bahkan, nabi akhirnya menikah dengan seorang pengusaha wanita, Khadijah. Perpaduan dua pengusaha ini akhirnya membawa kemenangan Islam karena harta yang dimilikinya untuk dakwah," ujarnya.

Ajaran Islam, kata Dadang Naser, mendorong kaumnya untuk menjadi kaya dengan cara yang halal. "Ajaran zakat, infak, sedekah, dan wakaf, mengharuskan seseorang untuk memiliki harta. Dari harta yang dipakai untuk kebaikan umat sehingga pendidikan, kesehatan, maupun pemberdayaan ekonomi bisa maju," katanya.

Sementara, Ketua Muhammadiyah Kab. Bandung, Usep Sudrajat menyatakan, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pengurus Muhammadiyah Kabupaten Bandung yang baru nanti. Salah satunya melengkapi jaringan kepengurusan sampai di tingkat kecamatan, kelurahan dan desa. Jaringan kepengurusan Muhammadiyah Kab. Bandung baru di 17 kecamatan dari 31 kecamatan yang ada. Sedangkan jumlah pengurus ranting Muhammadiyah baru di 107 desa/kelurahan, padahal jumlah desa di Kab. Bandung mencapai 270 desa dan 9 kelurahan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat