kievskiy.org

Pemkab Bandung Barat Harus Waspadai Dampak Sosial PLTA Cisokan

NGAMPRAH, (PR).- Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) diminta mewaspadai dampak sosial dari kedatangan tenaga kerja asing pada proyek PLTA Cisokan Hulu di daerah Rongga dan Cipongkor. keberadaan TKA itu berpotensi memunculkan titik-titik lokalisasi baru di wilayah selatan KBB. Demikian disampaikan Direktur Pusat Kajian Politik Ekonomi dan Pembangunan (Puskapolekbang) KBB Holid Nurjamil di Ngamprah, Pertengahan Maret2016. "Bahkan bisa berdampak pada penyebaran HIV/Aids yang dipicu transaksi pekerja seks komersial. Bisa ada lokalisasi baru. Ini sangat kami khawatirkan," kata Holid. Menurut dia, wilayah selatan KBB merupakan daerah pemasok PSK di berbagai wilayah, termasuk di Kota Bandung. Dengan adanya TKA di kampung halaman mereka, kemungkinan para PSK kembali jadi terbuka lebar. "Malah PSK yang ada di Bandung siap pulang kampung," katanya. Holid menjelaskan, saat ini di wilayah selatan KBB yang berbatasan dengan Kabupaten Cianjur juga terdapat daerah yang biasa dilakukan transaksi PSK, yakni di Cilangari, Gununghalu. "Kebetulan kan proyeknya juga ada di sekitar situ," ujarnya. Menurut dia, dampak sosial tersebut dapat dikurangi dengan cara mengupayakan penyerapan tenaga kerja lokal di proyek PLTA Cisokan Hulu. Selain itu, penyerapan tenaga kerja lokal juga sekaligus dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Meskipun begitu, Holid mengakui, kualitas sumber daya manusia penduduk lokal masih perlu ditingkatkan. "Namun, kalau bidang pekerjaannya masih bisa dikuasai penduduk lokal, masih sanggup dikerjakan tanpa tenaga kerja asing, ya penduduk lokal saja yang mengerjakan," katanya. Wakil Bupati Bandung Barat Yayat T Soemitra mengatakan, kedatangan TKA pada proyek PLTA Cisokan Hulu jangan buru-buru dikhawatirkan akan membawa pengaruh negatif. Menurut dia, wilayah selatan KBB juga dikenal sebagai daerah agamis yang banyak terdapat pesantren serta ulama. "Di Bandung Barat itu jumlah pesantren hampir mencapai 700, yang sebagian besar berada di daerah selatan. Ini sebenarnya pilihan, kita yang terpengaruh atau kita yang pengaruhi orang asing. Banyak yang bilang, kehidupan orang asing itu bebas tapi kalau kita bisa pengaruhi mereka, bisa saja nanti ada orang asing yang malah jadi mualaf," kata Yayat. Menurut dia, faktor ekonomi bukanlah alasan bagi masyarakat untuk memilih pekerjaan sebagai PSK. Dengan kehadiran pekerja asing dan lokal pada proyek PLTA Cisokan Hulu, masyarakat setempat justru dapat membuka berbagai peluang usaha. "Kita harus punya kesiapan untuk menangkap peluang-peluang usaha itu. Apapun itu, kalau kita mampu berpikir positif, terbuka, dan percaya diri, kita pasti bisa sukses. Jadi ini tergantung kita sendiri," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat