kievskiy.org

Tokoh Jabar Daeng Soetigna Jadi Google Doodle Hari Ini

BANDUNG, (PR).- Hari ini Google memperingati lahirnya seorang guru asal Garut, Daeng Soetigna. Google memajang doodle Pak Daeng - begitu dia biasa dipanggil - yang sedang bermain angklung bersama muridnya. Daeng Soetigna adalah seorang guru yang terkenal setelah menciptakan angklung diatonis. Angklung sebelumnya merupakan alat musik bernada pentatonis. Tangga nada pentatonis hanya terdiri dari lima nada. Biasanya digunakan untuk memainkan langgam tradisional Sunda dan Jawa. Sementara tangga nada diatonis terdiri dari tujuh nada yang berjarak satu dan setengah nada. Ini yang kita kenal dengan do re mi fa so la si do. Setelah penemuan Daeng itu, angklung bisa digunakan untuk memainkan berbagai macam lagu, termasuk lagu-lagu nasional dan internasional. Sebagai penghormatan bagi Daeng Soetigna, angklung bernada diatonis ini disebut Angklung Padaeng. Daeng Soetigna lahir di Garut, 13 Mei 1908. Lahir di keluarga bangsawan Sunda, membuat Daeng berkesempatan menikmati pendidikan Belanda. Ia bersekolah di HIS Garut (1915-1921 lalu melanjutkan ke Sekolah Raja (Kweekschool) yang kemuudian bernama HIK (Hollands Islandsche Kweekschool di Bandung pada tahun 1922. Tahun 1955, Daeng dikirim ke Australia untuk mengikuti Teacher's College Australia. Ia mengawali karir mengajarnya sebagai guru di Schakelschool Cianjur tahun 1928. Berlnjut menjadi guru di HIS di Kuningan yang kemudian berubah nama menjadi Sekolah Rakyat. Di sekolah ini, Daeng kemudian diangkat menjadi kepala sekolah. Pada 1948, Daeng pindah ke Bandung dan menjabat sebagai kepala sekolah SD dan diperbantukan di Jawatan Kebudayaan Provinsi Jabar. Tahun 1956, sepulang dari Australia, Daeng diangkat menjadi konsultan pengajaran seni suara di SGA 2 Bandung, SGA Kristen Jakarta, SGA 1 Jogjakarta, SGA Balige dan SGA Ambon. Ia sempat menjabat sebagai Kepala Jawatan Kebudayaan Jawa Barat (1957) dan Kepala Konservatori Karawitan, Bandung (1960). Ia mengakhiri tugasnya sebagai pegawai negeri sipil pada 1964. Daeng meninggal dunia pada 8 April 1984 di usianya ke-75.Pada 26 April 2013, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin memberikan hak kekayaan intelektual sebagai pencipta angklung. Selamat ulang tahun, Pak Daeng!

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat