kievskiy.org

Beras Murah Diserbu Warga Cimahi

PEDAGANG di Toko Tani Indonesia Pasar Atas Kota Cimahi menjual beras murah dan langsung diserbu warga, Senin 16 Mei 2016.*
PEDAGANG di Toko Tani Indonesia Pasar Atas Kota Cimahi menjual beras murah dan langsung diserbu warga, Senin 16 Mei 2016.*

CIMAHI, (PR).- Penjualan beras murah di Toko Tani Indonesia (TTI) diminati masyarakat Kota Cimahi, Senin 16 Mei 2016. Stok yang tersedia pun langsung ludes, masyarakat berharap beras murah tersebut terus ada di pasaran karena harganya terjangkau. Pantauan "PR" di lapangan, pembeli berdatangan mencari beras murah di TTI di Pasar Atas. Mereka dibatasi pembelian hanya 2 bungkus per orang dengan volume tiap bungkus 2 kilogram, harga beras senilai Rp 7.500 per kilogram. Salah satu pembeli, Aminah (30), mengaku tertarik membeli beras murah yang dijual TTI. "Biasanya saya beli beras Rp 10.000 per kilogram, dalam sehari bisa habis 1,5 kilogram. Tapi, ini ada harga lebih murah ya lumayan lah tertarik," katanya. Pemilik TTI di Pasar Atas, Agus Hambani (50), mengatakan, dirinya mendapat kiriman beras murah sebanyak 3 kuintal 79 kilogram. "Sudah dibungkus per 2 kilogram dari sananya. Kalau kualitas beras sih kelihatan bagus, setara dengan harga beras Rp 9.000 per kilogram," katanya. Pembelian sudah dibatasi. "Tapi ramai diminati pembeli sehingga langsung ludes," katanya. Banyak pembeli meminta Agus menyediakan kembali beras murah tersebut. "Warga menuntut beras itu tersedia terus karena harganya murah, kalau saya sih setuju saja hitung-hitung membantu program pemerintah karena kalau dari laba sangat tipis. Cuma, kalau ada terus bisa menekan harga beras yang lain sehingga tidak lagi mahal dan terjangkau masyarakat," tuturnya. Kepala Bidang Pertanian didampingi Kasi Pertanian Dinas Koperasi UMKM Perindustrian Perdagangan dan Pertanian (Diskopindagtan) Kota Cimahi Asep Herman didampingi Kasi Pertanian Azis Sumaryono mengatakan, mereka mengikutsertakan 1 unit toko beras untuk program TTI melihat kesanggupan pedagang. "Sesuai tujuan didirikannya TTI adalah untuk memotong mata rantai pasokan hasil pertanian dari petani ke konsumen," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat