kievskiy.org

Emil: Pemkot tak Bisa Diam Saja Lihat Warga Cuek

BANDUNG, (PR).- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memahami bahwa warga pada dasarnya tidak senang diawasi. Meski begitu, Pemkot Bandung tidak bisa diam saja melihat semakin banyak warga yang tidak berkontribusi bagi lingkungan mereka. Ia menuturkan, banyak keluhan dari pengurus RT/RW terkait rendahnya partisipasi warga mereka dalam kegiatan-kegiatan sosial. Para mahasiswa yang tinggal di kos enggan bergaul dengan warga, para warga kaya mengirimkan pembantu mereka untuk ikut gotong-royong di lingkungan. “Apakah hal-hal seperti itu mau dibiarkan, atau pemkot ambil peran di sana? Ini pilihannya. Kami tidak bisa diam saja,” tutur Ridwan, Senin 23 Mei 2016 siang, di Balai Kota Bandung. Ridwan mengaku mengerti adanya kontroversi di tengah masyarakat terkait rencana Pemkot Bandung menggulirkan program rapor warga. Sosialisasi dan diskusi akan dilakukan dalam pekan-pekan ke depan untuk menjelaskan latar-belakang dan tujuan program tersebut. “Setiap program pemerintah pasti ada yang pro dan kontra. Itu hal biasa, Kita akan diskusikan itu dalam pekan-pekan mendatang agar semua mengerti,” katanya. Diungkapkan Ridwan, pengguliran program ini berangkat dari niat baik meningkatkan kepedulian sosial warga Bandung. Ia tidak ingin nilai-nilai luhur semacam ini lenyap tergerus kemajuan zaman sebagaimana terjadi di kota-kota besar lain. Ridwan membantah program ini bakal memunculkan stigma bagi warga yang kurang aktif bergaul di masyarakat. Ia menilai tidak ada masalah dengan hal itu. “Kalau warga dinilai oleh RT/RW mereka kurang aktif berkegiatan sosial, dan memang kenyataannya demikian, lalu apa salahnya? Di mana masalahnya? Saya pikir tidak ada masalah di sini,” tutur Ridwan. Program rapor warga yang bakal digulirkan Pemkot Bandung mulai tahun ini menuai kontroversi di jagat maya. Postingan Ridwan Kamil tentang program ini menuai beragam komentar. Sebagian memuji dan memberikan dukungan, tak sedikit pula yang mengkritiknya. Mayoritas kritik menyinggung potensi program penilaian ini bakal memasuki ruang privat warga. Juga disinggung tentang peluang potensi konflik horizontal karena penilaian diberikan oleh petugas RT/RW.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat