BANDUNG, (PR).- PT Bandung Raya Indah Lestari (BRIL) mengaku keberatan atas putusan hakim sidang Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang menyatakan pengadaan PLTSa batal demi hukum.
Menurutnya, putusan tersebut sama sekali tidak mempertimbangkan bukti-bukti yang diajukan PT BRILL. "Jelas kami keberatan, tentu saja kami akan melakukan langkah-langkah atas putusan tersebut," kata Teten Setiawan selaku legal manejer PT Brill saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat malam, 24 Juni 2016.
Dalam putusannya, KPPU menemukan fakta persekongkolan dalam lelang umum pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di Kota Bandung. Untuk itu, pengadaan PLTSa dinyatakan batal demi hukum.
Teten yang hadir dalam sidang putusan tersebut di Gedung KPPU Jakarta menyatakan, selain dinyatakan batal pengadaan PLTSa itu, Hakim KPPU juga menyebut persekongkolan oleh majelis komisi dalam pengadaan PLTSa itu terbukti. Namun dalam putusan tidak disebut membatalkan pemrakarsa. "Jadi kesimpulan kami, PT BRILL tetap sebagai pemrakarsa," ujarnya.
Lebih jauh Teten menjelaskan, mendengar putusan itu, BRIL menilai tidak ada perubahan dari awal sampai putusan dalam sidang tersebut mengenai tuduhan persekongkolan. "Padahal kami sudah memberikan dalil-dalil, sanggahan dan memberikan bukti serta menghadirkan ahli, namun oleh hakim semuanya dikesampingkan. Jelas kami keberatan," ujarnya.
Sesuai Undang Undang No. 5, dimungkinkan untuk mengajukan keberatan ke pengadilan negeri. "Namun kami belum melangkah kesana karena salinan putusannya juga belum diterima. Kami akan bahas dulu," ujarnya.
Kemudian terkait adanya pelelangan ulang oleh PD Kebersihan Kota Bandung, Teten menyatakan proses pengadaan ini ada dua tahap . Satu penetapan pemrakarsa, kedua pelelangan umum. "Yang dibatalkan pengadaannya. Sementara status pemrakarsa tidak dibatalkan. Karena itu status kami tidak batal demi hukum dan tetap sebagai pemrakarsa. Pemrakarsa itu antara lain pelaku usaha telah memiliki studi kelayakan, dan amdal. Ini semua kami punya bahkan kami mempunyai poin tinggi," ujarnya.***