kievskiy.org

Bayabang, Jalan Bandung Lama dan Kisah Kampung-kampung Tenggelam di Dasar Waduk PLTA Cirata

Eceng gondok memenuhi Waduk PLTA Cirata, kawasan Cipicung, Desa Margalaksana, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 28 Juli 2021. Pembangunan PLTA Cirata puluhan tahun lalu menenggelamkan sejumlah perkampungan dan akses lama Bandung-Cianjur.
Eceng gondok memenuhi Waduk PLTA Cirata, kawasan Cipicung, Desa Margalaksana, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 28 Juli 2021. Pembangunan PLTA Cirata puluhan tahun lalu menenggelamkan sejumlah perkampungan dan akses lama Bandung-Cianjur. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata, puluhan tahun lalu, me­neng­ge­lam­kan banyak perkampungan hingga jalur jalan lama ­Bandung-Cianjur, Jawa Barat. 

Kisah kampung-kampung dan akses yang tinggal nama itu pun sudah tak lagi diingat. 

Pikiran Rakyat (PR) menelusuri keberadaan kampung-kampung dan perlintasan tempo dulu yang kini ­berada di dasar danau.

Timbul Raharjo (61), pensiunan guru di Kecamatan Ci­peundeuy, Kabupaten Bandung Barat masih ingat jalan terbentang penghubung Bandung-Cianjur, melewati ka­wasan Bayabang saat belum terendam genangan Waduk PLTA Cirata. 

Baca Juga: WHO Sarankan Seluruh Sekolah di Indonesia Kembali Dibuka, sekalipun Kasus Covid-19 Tinggi

Jalan tersebut melintasi sejumlah perkampungan yang sekarang telah lenyap. Timbul tahu betul lokasi itu, karena pernah bertugas sebagai guru di Sekolah Dasar Negeri Bayabang 2 pada periode 1978-1987. 

Sekolah ter­sebut pun sudah direlokasi karena turut terdampak proyek PLTA.

Jalur penghubung Bandung-Cianjur lawas itu berada di antara Cipicung, Kabupaten Bandung (kini KBB) hingga Mande, Cianjur. 

Cipicung, yang berlokasi di Kecamatan Cipeundeuy, merupakan wilayah yang tak ikut tenggelam. 

Baca Juga: Dedi Mulyadi Semprot Pejabat Pemda, Geram Lihat Rumah Langgar Garis Batas Sungai

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat