PIKIRAN RAKYAT - Keberadaan Pembangkut Listrik Tenaga Air (PLTA) sangat diperlukan.
Listrik PLTA bukan hanya ramah lingkungan tapi juga sangat bisa bersaing dengan listrik yang dihasilkan dari energi fosil.
Mengutip data Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kapasitas terpasang pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga Mei 2021 baru sebesar 10.426 megawatt (MW).
Dari besaran tersebut, PLTA menyumbang sebesar 4.701 MW ongrid dan 938 MW offgrid.
Baca Juga: Mantan Pesepak Bola Afghanistan Tewas Saat Kabur, Bagian Tubuhnya Ditemukan di Roda Pesawat
"Jadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade yang sedang dibangun, akan berkontribusi besar terhadap penurunan emisi gas rumah kaca dunia," kata Direktur Operasional PT Kayan Hydro Energy (KHE) Khaeroni dalam keterangan, Kamis 19 Agustus 2021.
Khaeroni menyambut baik ucapan Presiden Jokowi pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD, 16 Agustus 2021 yang mengatakan, transformasi menuju energi baru dan terbarukan, serta akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau, akan menjadi perubahan penting dalam perekonomian Indonesia.
"Ini tepat sekali. Sesuai dengan harapan yang diucapkan Presiden saat pidato kenegaraan kemarin, KHE mengembangkan pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade yang akan berkontribusi besar terhadap penurunan emisi gas rumah kaca dunia," katanya.
Baca Juga: Kalangan Diabilitas dan Pengojek Berkesempatan Divaksin Covid-19 di Mapolres Karawang
Dijelaskan, pembangunan PLTA Kayan Cascade di Kalimantan Utara dimulai sejak tahun 2011 memanfaatkan area sepanjang Sungai Kayan. Ini terdiri atas 5 bendungan dengan 5–6 unit turbin pembangkit pada tiap bendungannya.