kievskiy.org

Baru 61% Ibu di Jawa Barat Menyusui Bayi Secara Eksklusif

BANDUNG (PR) - Sebanyak 61 persen ibu menyusui di Jawa Barat memberikan air susu ibu secara eksklusif sampai bayinya berusia tiga bulan sudah cukup lumayan. Namun, setelah itu jumlahnya menurun, salah satu penyebabnya karena ibu bekerja. "Artinya sudah cukup lumayan ibu menyusui bayinya secara eksklusif sampai usia tiga bulan," kata Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat, Alma Lucyati di Bandung, kemarin. Namun, memasuki usia empat bulan jumlah bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif mengalami penurunan karena banyak ibu yang bekerja. Sosialisasi terhadap perempuan yang bekerja agar tetap memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia enam bulan perlu tetap dilakukan. "Penyediaan ruang menyusui bagi ibu pekerja menjadi satu kewajiban agar bayi tetap memperoleh ASI eksklusif secara penuh," katanya. Alma mengatakan, sejalan dengan SK Gubernur bahwa setiap OPD, kantor, dinas wajib menyediakan tempat penitipan anak, termasuk di dalamnya tempat untuk menyusui. Kondisi sama berlaku pada sarana umum seperti pusat perbelanjaan, terminal, dan stasiun kereta api. "Perusahaan juga wajib menyediakan ruangan untuk keperluan menyusui. Sanksi berupa kurungan maupun denda akan dikenakan bagi siapapun yang tidak menyediakan tempat tersebut," katanya. Ia menjelaskan, peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya ASI sangat diperlukan. Misalnya tentang inisiasi menyusui dini, yaitu ibu segera memberikan ASI kepada bayi ketika lahir, paling telat satu jam setelah melahirkan. "Hal itu dilakukan agar kolostrum dan ASI cepat terproduksi. ASI juga harus diberikan secara ekslusif. Artinya hanya ASI yang diberikan kepada bayi sampai usia enam bulan. Setelah enam bulan baru bayi diberi makanan pendamping sesuai dengan usianya," tuturnya. Menurut Lusi, ASI eksklusif dan inisiasi menyusui dini sangat penting karena merupakan cikal bakal pembentukkan sumber daya manusia seutuhnya untuk masa yang akan datang.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat